Mohon tunggu...
Romanties
Romanties Mohon Tunggu... Lainnya - housewife

sampaikan dengan cinta....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengapa Harus Desember?

23 Desember 2022   10:20 Diperbarui: 23 Desember 2022   10:27 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hari setelah Desember
luka dan nestapa melawan rahsa
melupakan dan mengingat
adalah renjana dalam kenangan
menelan rindu yang bertahta
dan aku meleburnya dalam seulas do'a
sejak senja hingga senja kembali
ragamu menguar
meski senyummu menjelma menjadi rindu yang liar

dan Desember kembali
menebar reruntuhan kenangan
mewangi...
sejenak memoar jiwa
aku terlena
menekuri berapa peluh dan bisikan lembutmu
menjejali pikiranku

Desember hampir penghabisan
membawamu kembali
meniupkan mantra ambigu
masih dengan kerling nakalmu
senyum yang semakin manis
dan tatapan yang selalu mampu kupatahkan
... kau ...
adalah buih kenangan
menguar disetiap aliran darahku

mengapa harus Desember ?
kita dipertemukan kembali ?
kali ini aku tak mampu berucap
lidahku kelu
setelah bibirmu
membisik lirih menyentuh telingaku
"... hay... i miss you ..."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun