Mohon tunggu...
Dewi Intansari
Dewi Intansari Mohon Tunggu... Mahasiswi -

Manusia penimbun mimpi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kita Adalah Jiwa-jiwa

28 September 2016   22:00 Diperbarui: 28 September 2016   22:16 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita adalah jiwa-jiwa

yang pernah merangkaki hidup bersama-sama

Bagai gerigi mesin yang bekerja

Mendorong, menopang, berjalan beriringan

Mencipta getar tenaga

Yang saling melengkapi pada satu masa

Dengan perasaan sehati, sekata, dan sejiwa

Kemudian saling melepas setelahnya

 

Rasa erat yang muncul sekejap

Dan pada waktunya akan lenyap

 

Rasa cinta tak pernah membuat kita

Sedekat amoba dan inti selnya

Tetapi kita bersedih akan perpisahan

Bagai amoba yang membelah dirinya

 

Rasa kehilangan yang sejujurnya tak punya nama

Semacam kamuflase dari rasa sayang

Yang dikhianati tangan semesta

Sejatinya kita tak pernah memiliki apa-apa

Lalu apa yang membuat kita merasa kehilangan?

 

(Catatan ketika selesai mengerjakan Tes 1 Psikologi Klinis, inspirasi yang datang tepat pada waktunya. Hahaha 28/09/16 salam hangat, D. Int. S)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun