Namun meski secara kuantitas jumlah petani kita menurun, tetap menjaga kualitasnya. Konkretnya, petani milenial sanggup menerapkan smartfarming. Sebuah pertanian dengan ciri pemanfaatan teknologi artificial intelligence, robot, internet of things, drone, blockchain, dan big data analitic untuk menghasilkan produk unggul, efisien, dan berkelanjutan.
Akhirnya, pemanfaatan teknologi industri 4.0 menjadikan petani milenial itu mulia. Ia hadir sebagai pembeda dengan angkatan petani sebelumnya, sebagai regenerasi, dan agen peralihan pertanian tradisional ke modern, sambil tetap merawat keberlanjutan ekologis.
Semoga wajah pertanian kita semakin produktif, modern, dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H