Ilmu marketing (pemasaran) terus berevolusi. Seturut perubahan waktu. Terutama di tengah pandemi ini saat pembatasan mobilitas warga terus disiarkan. Di mulai dari era tradisional yang disebut dengan Marketing 1.0 hingga menuju era terkini, Marketing 5.0.
Era Marketing
Era Marketing 1.0 merujuk pada saat perusahaan-perusahaan fokus menciptakan produk-produk terbaik. Kemudian. muncul istilah era Marketing 2.0 yang berasaskan customer-oriented. Produksi barang dan jasa mulai mempertimbangkan kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda. Perusahan menciptakan produk dengan harga yang bersahabat dengan isi dompet pelanggan.
Kemudian, muncul era Marketing 3.0 yang berorientasi pada kebutuhan tersembunyi (hidden needs) dari pelanggan. Pemasar perlu cerdas melihat kebutuhan lain pelanggan. Pada era Marketing ini, perusahaan pun dituntut lebih ramah lingkungan sosial dan alam.
JAKFLO dalam Perawatan
Di kota Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), memang aplikasi digital belum semeriah di kota-kota besar. Namun, ruang-ruang belanja online sudah mulai menjamur. Sebut saja; Shopee dan Lazada. Begitu pula dengan layanan antar makanan. Warga kota Ende belum menggunakan aplikasi sebeken Go-Food.
JEKFLO sudah diunduh lebih dari 1.000 kali. Ia diulas baru 50 kali dan masih sedikit orang memberikan bintang pada aplikasi yang terakhir diupdate pada 17 April 2020 ini. Hingga detik ini, JEKFLO masih bisa diunduh namun sebuah pesan muncul ketika membukanya: 'Aplikasi ini dalam mode pemeliharaan, mohon mencoba beberapa saat lagi'. Terkesan, ia sedang sakit. Mungkin dalam pengobatan dan perawatan. Semoga lekas pulih, JEKFLO.
Ende's Market yang Meroket
Minat warga kota Ende terhadap layanan antar makanan kian menguat. Alih-alih menggunakan JAKFLO, Sebuah Grup Facebook bernama Ende's Market diserbu warga. Grup publik ini sudah beranggota 3 ribu lebih. Sehari bisa mencapai 850 postingan.
Di Ende's Market pilihan menu beragama. Baik menu lokal maupun mondial. Dari alu ndene (cemilan khas Ende yang terbuat dari tapioka/kanji ubi kayu) hingga hamburger. Minuman susu dengan varian rasa hingga es buah yang nikmat. Juga, nasi goreng dengan berbagai racikan bumbu yang terasa jujur di lidah. Pilihan lain adalah mie dengan segala olahannnya.
Tersedia pula ramuan tradisional. Seperti, jamu kunyit asam sirih untuk mengatasi nyeri haid, membersihkan darah kotor, melancarkan haid, mengatasi sembelit, dan mengangatkan.
Keunggulannya tidak kalah dengan layanan antar makanan terkenal. Pelayanannya sopan. Pengantaran cepat hingga ke gang-gang kecil. Harga cukup ramah dengan kantong pelanggan. Higienitas makanan tetap terjaga. Bahkan beberapa postingan disertakan foto/video sedang memasak.
Kata sang istri, pelayanan selalu memuaskan. Belum pernah ditemukan makanan basi. Selalu masih hangat. Selalu pas dengan gambar dan video yang di-posting-kan.
Akhirnya, layanan antar makanan kian menyubur. Meskipun, tiada rotan, akar pun jadi-tiada aplikasi, grup Facebook pun jadi. Ende's Market-yang dimoderasi oleh 5 admin, menjadi pilihan warga kota Ende. Sehingga grup publik ini kian meroket dalam pencarian menu makanan siap antar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H