Titanic adalah kapal supermewah. Dirancang para insiyur perkapalan terhebat pada awal abad modern. Titanic dibuat dengan bantuan teknologi mutakhir. Menelan biaya jutaan dolar. Dengan gagah perkasa, kapal ini diklaim sebagai kapal yang tidak akan tenggelam. Siang hari, Titanic seperti hotel berbintang lima kelas platinum. Malam hari, ia tampak agung laksana kawasan mewah, yang mengapung penuh kerlap-kerlip. Namun sejarah akhirnya bercerita, dalam awal perjalanannya, Titanic harus kandas membentur gunung es akibat amukan badai.
Bagaimana dengan kapal Nabu Nuh? Itu kapal sederhana. Terbuat dari gelondongan kayu. Dirakit oleh tangan-tangan manusia. Tanpa rekayasa teknologi. Hingga selesai, Kapal Nabi Nuh menelan waktu bertahun-tahun. Namun, Nuh membuatnya dengan sabar, cermat dan penuh hikmat. Hasilnya, kapal kayu itu menyelamatkan anggota keluarga dan segenap hewan dan satwa.
Pesannya, ketika milenial berinvestasi tak perlu berharap panen raya. Sebab, hakekat investasi adalah sebuah bisnis, melibatkan proses yang ditempu, bukan melulu hasil yang ngotot diburu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H