Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Seorang anak kampung, lahir dan bertumbuh di Rajawawo, Ende. Pernah dididik di SMP-SMA St Yoh Berchmans, Mataloko (NTT). Belajar filsafat di Driyarkara tapi diwisuda sebagai sarjana ekonomi di Universitas Krisnadwipayana, Jakarta. Terakhir, Magister Akuntansi pada Pascasarjana Universitas Widyatama Bandung. Menulis untuk sekerdar mengumpulkan kisah yang tercecer. Blog lain: floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Melampaui Terima Kasih: Memaknai HUT Pernikahan Opa Tjipt-Oma Rose

5 Januari 2021   15:24 Diperbarui: 5 Januari 2021   16:03 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya bergabung di Kompasiana (K) pada 19 Mei 2011. Kini saya sudah 10 tahun. Sedangkan Bapak Tjiptadinata Effendi baru bergabung pada 14 Oktober 2012, dan dua bulan kemudian menyusul Ibu Roselina Tjiptadinata,  pada 12 Januari 2013.

Saya berbesar kepala, sebab saya lebih dulu bergabung dengan K. Saya senior. Dalam budaya Flores, generasi-generasi pertama yang mendiami sebuah wilayah, bisa disebut 'mosalaki'. Merujuk pada senioritas, dituakan, tuan tanah dan penjaga martabat wilayah.

Tetap Kusapa: Opa dan Oma

Melihat usia yang terpaut jauh, dalam setiap komen, saya lebih menyapa Bapak Tjiptadinata Effendi dengan sebutan 'opa'. Kepada Ibu Roselina Tjiptadinata, saya menyapa 'oma'. Sebutan ini terdengar lebih keren, mengikuti tren milenial dan generasi Z.

Dalam hati kecil, saya sebenarnya mau panggil: kakek dan nenek. Meski terkesan kuno, tapi lebih menempatkan sisi 'kami orang Timur'. Kesan lebih menghargai sebagai sesepuh, ketika kami memanggil: kakek dan nenek-lebih terkesan hormat.

Selebihnya, saya tetap menyapa: Opa dan Oma. Biar lebih tren. Juga menunjukkan rasa hormat yang dalam melampaui usia. Namun merasa tetap dekat dalam sebuah keluarga besar penulis K.

Merawat Produktivitas Menulis 

Opa Tjipt dan Oma Rose telah menampilkan 'mosalaki' K yang sesungguhnya. Dalam arti, bukan sebatas usia (senioritas), melainkan mengawal nilai dan spirit kehidupan dalam media sosial berplatform blog ini.

Terkini per 5 Januari 2021, pukul 11.40 WIT, Opa Tjipt sudah mengunggah 5.259 artikel dan Oma Rose 764 artikel. Jika ditotalkan, 6.023 artikel. Sungguh, Fantastik. Mengingat usia yang tidak lagi muda, Opa Tjipt dan Oma Rose telah merawat  nilai dan spirit kehidupan melalui produktivitas menulis.

Saya tak penah bosan mengikuti kisah yang ditutur-jujurkan oleh pasangan suami-istri ini. Di setiap tulisan, tidak pernah menguliti topik politik Tanah Air yang penuh intrik. Tidak pernah mengupas isu sensitif sentimen beraroma SARA. Inilah, yang menguatkan karakter dasar penulis, seperti Opa Tjipt dan Oma Rose.

Kelimpahan Rohaniah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun