Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Roman Rendusara lahir dan tumbuh sebagai anak kampung di Rajawawo, Kec.Nangapanda, Ende-Flores, NTT. Kini, menetap di kampung sebagai seorang petani, sambil menganggit kisah-kisah yang tercecer. Kunjungi juga, floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Menjalin Komunikasi, Menghindari Kas Pribadi

16 Desember 2020   13:09 Diperbarui: 18 Desember 2020   10:37 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rencanakan keuangan keluarga secara matang.| Sumber: Adhis Anggiany via Kompas.com

Budaya sosial masyarakat Indonesia didominasi oleh sistem patriarki. Sebuah sistem yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama. Kaum laki-laki sebagai pemimpin, pemegang hak warisan/harta, hingga sebagai kepala keluarga.

Sebagai kepala keluarga dalam budaya patriarki berperan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Suami adalah tulang punggung ekonomi keluarga. Sang istri lebih cenderung berperan sebagai ibu rumah tangga meski kadang-kadang turut berperan mengais rezeki.

Konstruksi sosial yang dibangun sistem patriarki kadang merendahkan kaum laki-laki/suami. Misalnya, bila penghasilan suami lebih kecil dari gaji istri. Atau suami tidak bekerja. Tidak jarang suami merasa minder. Hal ini bisa berbuntut keretakan rumah tangga, sampai perceraian.

Sebuah penelitian Harvard pada 2016 menemukan bahwa suami yang tidak bekerja memiliki resiko perceraian lebih tinggi. Status bekerja istri justru tidak berpengaruh besar pada resiko perceraian. Selanjutnya, stereotip sosial yang mengharuskan status suami bekerja sebagai penyebab utama resiko perceraian.

Dengan demikian, ketimpangan jumlah penghasilan antara suami dan istri merupakan hal sensitif. Kerap memicu pertengkaran dan kehancuran rumah tangga.

Jika menghadapi kondisi seperti ini, maka kunci beserta password terbaik adalah komunikasi.

Komunikasi sejatinya mengajak berbicara dari hati ke hati. Ia menjembatani perbedaan-perbedaan pandangan, ide dan pendapat. Komunikasi membuka ruang hati untuk memaknai sebuah perbedaan. 

Kadang kita mengharapkan kehidupan yang memberikan kesatuan makna bagi semua orang. Ketika terdapat jurang perbedaan makna, maka komunikasi dipakai sebagai sarana menuju kesatuan makna yang saling bertentangan itu.

Gambar wikimedia via okezone.com
Gambar wikimedia via okezone.com
Ketimpangan gaji antara suami dan istri, misalnya, adalah hal perbedaan memberi makna pada penghasilan. Bukan perbedaan memberi makna pada tujuan perkawinan/pernikahan. 

Pernikahan/perkawinan mestinya jauh melampaui urusan gaji yang berbeda antara suami dan istri. Sebagaimana, komunikasi memberikan perhatian dasar pada kebutuhan akan kesatuan yang berkelanjutan, terutama sebagai suami istri.

Konkretnya, komunikasi dapat dibangun melalui: pertama, ciptakan rapat keluarga. Minimal sebulan sekali. Agenda rapat adalah kehidupan rumah tangga, termasuk membahas laporan keuangan keluarga. Arus kas: keluar masuk uang hingga neraca keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun