Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Roman Rendusara adalah nama pena. Tinggal di Kepi, Desa Rapowawo, Kec. Nangapanda, Ende Flores NTT. Mengenyam pendidikan dasar di SDK Kekandere 2 (1995). SMP-SMA di Seminari St. Yoh. Berchmans, Mataloko, Ngada (2001). Pernah menghidu aroma filsafat di STF Driyarkara Jakarta (2005). Lalu meneguk ilmu ekonomi di Universitas Krisnadwipayana-Jakarta (2010), mengecap pendidikan profesi guru pada Universitas Kristen Indonesia (2011). Meraih Magister Akuntansi pada Universitas Widyatama-Bandung (2023). Pernah meraih Juara II Lomba National Blog Competition oleh Kemendikristek RI 2020. Kanal pribadi: floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Biar Cukup Kau yang Kaya Saja

30 Oktober 2020   13:49 Diperbarui: 31 Oktober 2020   17:47 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga berkerumun di depan kantor Bank BRI Kota Tasikmalaya untuk mencairkan BLT UMKM, Rabu (21/10/2020). Sumber: mediaindonesia.com

Dalam konteks NTT, beberapa tantangan pengembangan di atas sudah diselesai melalui program pembangunan pemerintahan Joko Widodo sekurangnya lima tahun terakhir ini. Namun mental instan masyarakat-untuk mendapatkan sesuatu dengan cara-cara yang gampang-masih sangat kuat. 

Terlebih, untuk mendapatkan pelayanan keuangan. Ini yang menyebabkan indeks literasi keuangan hanya 27,82%, jauh sangat merangkak dari tingkat nasional (38,03%). (Sumber)

Biar Cukup Kau yang Kaya Su

Akhirnya, tidak heran di NTT menjamur lembaga keuangan illegal. Masih banyak yang berkeliaran bebas. Saya tidak perlu menyebutnya. Saya yakin, sudah ada di catatan Satgas Waspada Investasi NTT.

Memang gerakan literasi kita masih sebatas bangun perpustakaan. Solusi literasi keuangan ditawarkan agar 'cari sendiri-sendiri' sambil dibantu oleh Koperasi Kredit yang masih setia dengan pendidikan kepada anggotanya. 

Yang penting bagi kita, cerdas menerima tawaran-tawaran investasi berbunga tinggi yang diterima dua minggu sekali. Cara terbaik menolak tawaran investasi bodong, katakan: 'biar cukup kau yang kaya su' (biar cukup Anda saja yang kaya).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun