Event jelajah pesona Flores bernama Tour de Flores (TdF) 2016 telah berakhir. Sejak tanggal 19 Mei di Kota Larantuka (Flores Timur) hingga 23 Mei 2016, di Kota Labuan Bajo, ujung Barat Pulau Flores.  Sekitar 160 pembalap berjuang menaklukan Pulau Flores sepanjang 661,5 km. Mereka berasal dari 20 tim dan 18 negara.
Etape 1, Larantuka – Maumere (Kab. Sikka). Pebalap sepeda asal Australia Jason Christie keluar sebagai juara. Pebalap yang bergabung dalam tim Kenyan Rider Downunder mampu menaklukan jarak 138,8 km dengan waktu tempuh 3:28:41. Lalu, disusul Wesley Sulzberger, juga dari Australia dan Kinan Cycling Team. Di posisi ketiga, ditempati pembalap asal Cina Guangtong Ma dari Wisdom Hengxiang Cycling Team.
Kategori Team, Indonesia cukup berbangga. SAKB dan BRCC Team menempati posisi dua dan tiga. Belum mengalahkan Kenyan Rider Downunder Team dari Kenya.
Pada etape ini Daniel Whitehouse mampu menekukkan jalur neraka ini. Tercatat dengan kecepatan 3:55:51, secepat mobil penjual ikan. Pebalap asal Inggris ini bergabung dalam Terengganu Cycling Team. Di urutan dua dan tiga ditempati pembalap asal Spanyol Benyamin Prades dan Ricardo Garcia. Masing – maing berasal dari Team UKYO dan Kinan Cycling Team. Sedangkan pebalap asal Indonesia Dadi Suryadi yang juga bergabung dalam Terengganu Cycling Team puas di posisi empat.
Hingga finish etape di Kota Dingin Bajawa, tiga pembalap pemenang Ronal Yeung dari Wisdom-Hengxiang cycling Team, Benyamin Prades dan Hyeong Mi Choe asal Tim Geunsam Insam Cello disambut hujan deras. Juara umum masih diduduki Daniel Whitehouse, Robin Manulang dan Benyamin Prades.Â
King of Mountains ditundukkan oleh Ronal Yeung, Daniel Whitehouse dan Benyamin Prades. Pembalap Indonesia melorot ke posisi 8 oleh Bambang Suryadi, Black Inc Cycling Team. Rangking team masih dipatok oleh Kinan Cycling Team, 7 Eleven-Sava RBP diikuti Terengganu Cycling Team.
Kembali menurun, menemui Kota Borong, Kabupaten Manggarai Timur. Melewati Sok, tanjakan memeluk pembalap. Kadang dalam balutan kabut dan dingin Danau Ranamese. Hingga masuk Kota Seribu Mata Air Ruteng yang sangat dingin, Kabupaten Manggarai.
Jalur sepanjang 136,6 km di etape 4 ini adalah milik Jianpeng Liu, pembalap asal Cina yang bergabung dalam Wisdom-Hengxiang Cycling Team. Kecepatan ayunan sepedanya dicatat 3:48:49. Di posisi dua dan tiga mampu direngkuh oleh, secara berurutan, Benyamin Prades dan Jai Crawford, asal Australia dalam Kinan Cycling Team. Pembalap Timnas Indonesia cukup puas urutan 9.
Etape 5 adalah etape ‘hidup-mati’. Jalur 121,5 km ini lebih pendek dari semua etape. Ruteng menuju Kota Destinasi Wisata Prioritas Nasional Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Perubahan suhu udara, dari dingin cenderung lembab ke hawa panas Labuan Bajo bisa ditempuh dalam waktu 3:17:50. Kembali, Benjamin Prades (Spanyol) menginjak garis finish pertama, diikuti Ricardo Gracia dan Daniel Whitehouse.
Timnas Indonesia dipaksa puas dengan menempati posisi 5. Robin Manulang adalah pembalap sepeda nasional kelahiran 11 April 1987. Sebelum mengikuti TdF 2016 ini, ia menempati posisi 6 pada Asian Cycling Championships dan ASEAN Games kali lalu. Pada Tour de Bayuwangi-Ijen, Robin menempati posisi 11 General Classification dan posisi 13 pada Mountains Classification.
Akhirnya, selamat kepada panitia, delapan bupati se-Flores dan Gubernur NTT. Selamat kepada para penakluk Flores, sang juara. Anda telah menaklukkan nusa kami Flores. Kapan giliran kami? Salam jumpa nanti di Tour de Flores 2017.
Credit Photo: Ferdinandus Setu, TdF 2016
Sumber Tulisan: di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H