Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Seorang anak kampung, lahir dan bertumbuh di Rajawawo, Ende. Pernah dididik di SMP-SMA St Yoh Berchmans, Mataloko (NTT). Belajar filsafat di Driyarkara tapi diwisuda sebagai sarjana ekonomi di Universitas Krisnadwipayana, Jakarta. Terakhir, Magister Akuntansi pada Pascasarjana Universitas Widyatama Bandung. Menulis untuk sekerdar mengumpulkan kisah yang tercecer. Blog lain: floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Inilah Penakluk Flores dalam Tour de Flores 2016

23 Mei 2016   19:17 Diperbarui: 24 Mei 2016   11:22 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak SD ikut menonton TdF 2016, di Kota Ende (dok.pri)

Event jelajah pesona Flores bernama Tour de Flores (TdF) 2016 telah berakhir. Sejak tanggal 19 Mei di Kota Larantuka (Flores Timur) hingga 23 Mei 2016, di Kota Labuan Bajo, ujung Barat Pulau Flores.  Sekitar 160 pembalap berjuang menaklukan Pulau Flores sepanjang 661,5 km. Mereka berasal dari 20 tim dan 18 negara.

Etape 1, Larantuka – Maumere (Kab. Sikka). Pebalap sepeda asal Australia Jason Christie keluar sebagai juara. Pebalap yang bergabung dalam tim Kenyan Rider Downunder mampu menaklukan jarak 138,8 km dengan waktu tempuh 3:28:41. Lalu, disusul Wesley Sulzberger, juga dari Australia dan Kinan Cycling Team. Di posisi ketiga, ditempati pembalap asal Cina Guangtong Ma dari Wisdom Hengxiang Cycling Team.

Anak-anak SD ikut menonton TdF 2016, di Kota Ende (dok.pri)
Anak-anak SD ikut menonton TdF 2016, di Kota Ende (dok.pri)
Sedangkan Indonesia, bisa bertengger di posisi ke-4, Robin Manulang. Kategori King of Mountains, Tim Pegagus Continental Team dari Indonesia bisa meraih peringkat tiga. Fito Prilanji tidak bisa menganggap remeh Logan Griffin dan Wesley Sulzberger. Keduanya dari Australia. Masing – masing dari Black Inc Cycling Team dan Kinan Cycling Team.

Kategori Team, Indonesia cukup berbangga. SAKB dan BRCC Team menempati posisi dua dan tiga. Belum mengalahkan Kenyan Rider Downunder Team dari Kenya.

Salah satu ruas jalur 'neraka' di km 17 etape 2 (dok.pri)
Salah satu ruas jalur 'neraka' di km 17 etape 2 (dok.pri)
Etape 2 berjarak 141,3 km Maumere – Ende (Kab Ende). Para pembalap menghadapi medan sulit dari sebelumnya. Pesona tersaji khas pegunungan, melewati jalan diapit jurang terjal di sisi kiri atau kanan. Etape 2 disebut pembalap sebagai jalur neraka. Di jalur inilah, sang juara etape 1 Jason Christie terjatuh.

Pada etape ini Daniel Whitehouse mampu menekukkan jalur neraka ini. Tercatat dengan kecepatan 3:55:51, secepat mobil penjual ikan. Pebalap asal Inggris ini bergabung dalam Terengganu Cycling Team. Di urutan dua dan tiga ditempati pembalap asal Spanyol Benyamin Prades dan Ricardo Garcia. Masing – maing berasal dari Team UKYO dan Kinan Cycling Team. Sedangkan pebalap asal Indonesia Dadi Suryadi yang juga bergabung dalam Terengganu Cycling Team puas di posisi empat.

Etape 3 pesisir Pantai Nangapanda, Ende (dok.pri)
Etape 3 pesisir Pantai Nangapanda, Ende (dok.pri)
Tercatat di etape 2 ini secara umum dipimpin oleh Daniel Whitehouse, Robin Manulang (Indonesia) dan Aiman Cahyadi (Indonesia). Robin Manulang dari Tim Indonesia dan Aiman Cahyadi dari Pegagus Continental Cycling Team. King of Mountains dipegang oleh Daniel Whitehouse, Logan Griffin dan Benyamin Prades. Secara team, Kinan Cycling Teem (Jepang), 7 Eleven-Sava RBP (Filipina), dan Terengganu Cycling Team (Malaysia). Tim nasional Indonesia puas di urutan 6 pada etape seram ini.

Sang juara etape 3 Robin Manulang di Bajawa 9dok.pri)
Sang juara etape 3 Robin Manulang di Bajawa 9dok.pri)
Etape 3, Ende – Bajawa (Kab. Ngada) berjarak 123,3 km. etape ini terbilang lebih pendek dari sebelumnya. Sepanjang 40 km para pembalap disuguhkan pesona pantai selatan Flores, melewati hamparan batu hijau sepanjang pesisir pantai Penggajawa hingga Nangapanda. Selanjutnya, dari Nangaroro tembus Aegela tersaji pegunungan nan hijau.

Hingga finish etape di Kota Dingin Bajawa, tiga pembalap pemenang Ronal Yeung dari Wisdom-Hengxiang cycling Team, Benyamin Prades dan Hyeong Mi Choe asal Tim Geunsam Insam Cello disambut hujan deras. Juara umum masih diduduki Daniel Whitehouse, Robin Manulang dan Benyamin Prades. 

King of Mountains ditundukkan oleh Ronal Yeung, Daniel Whitehouse dan Benyamin Prades. Pembalap Indonesia melorot ke posisi 8 oleh Bambang Suryadi, Black Inc Cycling Team. Rangking team masih dipatok oleh Kinan Cycling Team, 7 Eleven-Sava RBP diikuti Terengganu Cycling Team.

Penyambutan di etape 4, Kota Ruteng (dok.pri)
Penyambutan di etape 4, Kota Ruteng (dok.pri)
Etape 4 adalah jalur ular meliuk-liuk, selepas Bajawa, Watujaji hingga Aimere. Jalur lurus menawarkan pesona pantai selatan Aimere hingga Waelengga. Hawa kembali panas. Sedikit menanjak memasuki Waerana dan Kisol udara dingin mulai menusuk. 

Kembali menurun, menemui Kota Borong, Kabupaten Manggarai Timur. Melewati Sok, tanjakan memeluk pembalap. Kadang dalam balutan kabut dan dingin Danau Ranamese. Hingga masuk Kota Seribu Mata Air Ruteng yang sangat dingin, Kabupaten Manggarai.

Jalur sepanjang 136,6 km di etape 4 ini adalah milik Jianpeng Liu, pembalap asal Cina yang bergabung dalam Wisdom-Hengxiang Cycling Team. Kecepatan ayunan sepedanya dicatat 3:48:49. Di posisi dua dan tiga mampu direngkuh oleh, secara berurutan, Benyamin Prades dan Jai Crawford, asal Australia dalam Kinan Cycling Team. Pembalap Timnas Indonesia cukup puas urutan 9.

Pembalap menempuh jalur etape 4, Bajawa-Ruteng (dok.pri)
Pembalap menempuh jalur etape 4, Bajawa-Ruteng (dok.pri)
Secara umum masih dipimpin oleh Daniel Whitehouse, Robin Manulang dan Benjamin Prades. King of Mountains didapuk oleh Ronal Yeung, Jianpeng Liu dan Jai Crawford. Sementara perolehan poin secara tim dipersembahkan oleh Kinan Cycling Team (Jepang), 7 Eleven-Sava RBP (Filipina) dan Kenyan Rider Donwunder (Kenya).

Etape 5 adalah etape ‘hidup-mati’. Jalur 121,5 km ini lebih pendek dari semua etape. Ruteng menuju Kota Destinasi Wisata Prioritas Nasional Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Perubahan suhu udara, dari dingin cenderung lembab ke hawa panas Labuan Bajo bisa ditempuh dalam waktu 3:17:50. Kembali, Benjamin Prades (Spanyol) menginjak garis finish pertama, diikuti Ricardo Gracia dan Daniel Whitehouse.

Sang Juara etape 3, Ende-Bajawa (dok.pri)
Sang Juara etape 3, Ende-Bajawa (dok.pri)
Di etape yang melintas hamparan sawah Lembor ini berhasil keluar sebagai juara umum Daniel Whitehouse, dengan catatan waktu 18:11:43. Disusul Benjamin Prades dan Ricardo Gracia. Mountains Classification tidak bisa digeser oleh Jai Crawford (Australi), Ronald Yeung (Hong Kong) dan Daniel Whitehouse (Inggris). Masing-masing memperoleh poin 118, 109, dan 91. Keluar sebagai juara team adalah Kinan Cycling Team (Jepang), 7 Eleven-Sava RBP (Filipina) dan Kenyan Rider Donwunder (Kenya).

Timnas Indonesia dipaksa puas dengan menempati posisi 5. Robin Manulang adalah pembalap sepeda nasional kelahiran 11 April 1987. Sebelum mengikuti TdF 2016 ini, ia menempati posisi 6 pada Asian Cycling Championships dan ASEAN Games kali lalu. Pada Tour de Bayuwangi-Ijen, Robin menempati posisi 11 General Classification dan posisi 13 pada Mountains Classification.

Tanjakan Wae Garit menuju etape 5 (dok.pri)
Tanjakan Wae Garit menuju etape 5 (dok.pri)
Closing ceremony di Labuan Bajo dihadiri oleh Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrawi dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya serta Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula. Dalam Twitternya, Arief Yahya menulis, Tour de Flores tergolong sukses. Didukung kuat semua pihak. Dan ke depannya akan berkembang lebih pesat. Apresiasi senada disampaikan PB ISSI (Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia) Raja Sapta Oktohari. Bagi PB ISSI, Tour de Flores membuat nama Nusa Tenggara Timur semakin mendunia.

Akhirnya, selamat kepada panitia, delapan bupati se-Flores dan Gubernur NTT. Selamat kepada para penakluk Flores, sang juara. Anda telah menaklukkan nusa kami Flores. Kapan giliran kami? Salam jumpa nanti di Tour de Flores 2017.

Credit Photo: Ferdinandus Setu, TdF 2016

Sumber Tulisan: di sini

Sorak gembira ibu-ibu di Manggarai Barat menanti TdF 2017 (dok.pri)
Sorak gembira ibu-ibu di Manggarai Barat menanti TdF 2017 (dok.pri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun