Kembali menurun, menemui Kota Borong, Kabupaten Manggarai Timur. Melewati Sok, tanjakan memeluk pembalap. Kadang dalam balutan kabut dan dingin Danau Ranamese. Hingga masuk Kota Seribu Mata Air Ruteng yang sangat dingin, Kabupaten Manggarai.
Jalur sepanjang 136,6 km di etape 4 ini adalah milik Jianpeng Liu, pembalap asal Cina yang bergabung dalam Wisdom-Hengxiang Cycling Team. Kecepatan ayunan sepedanya dicatat 3:48:49. Di posisi dua dan tiga mampu direngkuh oleh, secara berurutan, Benyamin Prades dan Jai Crawford, asal Australia dalam Kinan Cycling Team. Pembalap Timnas Indonesia cukup puas urutan 9.
Etape 5 adalah etape ‘hidup-mati’. Jalur 121,5 km ini lebih pendek dari semua etape. Ruteng menuju Kota Destinasi Wisata Prioritas Nasional Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Perubahan suhu udara, dari dingin cenderung lembab ke hawa panas Labuan Bajo bisa ditempuh dalam waktu 3:17:50. Kembali, Benjamin Prades (Spanyol) menginjak garis finish pertama, diikuti Ricardo Gracia dan Daniel Whitehouse.
Timnas Indonesia dipaksa puas dengan menempati posisi 5. Robin Manulang adalah pembalap sepeda nasional kelahiran 11 April 1987. Sebelum mengikuti TdF 2016 ini, ia menempati posisi 6 pada Asian Cycling Championships dan ASEAN Games kali lalu. Pada Tour de Bayuwangi-Ijen, Robin menempati posisi 11 General Classification dan posisi 13 pada Mountains Classification.
Akhirnya, selamat kepada panitia, delapan bupati se-Flores dan Gubernur NTT. Selamat kepada para penakluk Flores, sang juara. Anda telah menaklukkan nusa kami Flores. Kapan giliran kami? Salam jumpa nanti di Tour de Flores 2017.
Credit Photo: Ferdinandus Setu, TdF 2016
Sumber Tulisan: di sini