[caption caption="Laman Facebook Ketua GARDA NTT Wilfridus Yons Ebiet"]Laman Facebook Ketua GARDA NTT Wilfridus Yons Ebiet
BOLA panas ‘papa minta saham’ bergulir ke pelosok propinsi paling tenggara Indonesia sekarang. Maaf, agak terlambat, karena kami tidak banyak miliki TV, jarang memirsa berita, baca koran apalagi-alasan tidak punya kacamata, padahal mata tidak minus. Kadang kami lebih cerdik mencari pembenaran demi menutup yang sejatinya.
Pro kontra sesama warga Nusa Tenggara Timur terjadi. Forum Komunikasi Masyarakat Flobamora, NTT menyuarakan sikap mendukung MKD agar SN hengkang dari jabatan ketua DPR dan anggota DPR RI. Forum Flobamora mengatakan, kecewa atas sikap SN yang diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Yusuf Kalla dalam kasus Freeport. Warga NTT ini menyerahkan surat dukungan agar MKD segera memproses laporan Menteri ESDM Sudirman Said terkait dugaan pelanggaran kode etik. Dengan tegas warga NTT pun kecewa dan akan menarik dukungan politik terhadap SN yang terpilih menjadi anggota DPR RI dapil NTT sejak 1999. Warga pun mendatangi KPK, untuk mendesak kasus yang sama.
Tentu berita menggembirakan di atas digemakan warga Flobamora yang berada di ibu kota. Marsel Muja, Ketua Forum Warga NTT mengatakan, sangat terganggu dengan kasus dugaan pencatutan itu.
[caption caption="Demo dukungan terhadap SN di Kupang"]
Sikap berbeda datang dari warga Flobamora yang berada di Kupang kemarin (14/12). Sekitar 200 warga mendatangi kantor DPRD NTT mengatasnamakan forum masyarakat NTT,menyatakan sikap untuk tetap mendukung Setya Novanto tetap menjadi ketua DPRI. Massa menggelar aksi damai dan membagi-bagikan bunga kepada sejumlah pengguna jalan di Kota Kupang sebagai bentuk simpatik kepada Novanto dari dapil pemilihan NTT 2.
Hapris Kolimon, koordinator aksi masyarakat NTT pendukung Setya Novanto,dengan tegas mengatakan sikapnya bahwa,”kami menolak menolak segala bentuk aliansi yang mengatasnamakan rakyat NTT maupun konstituen Setya Novanto yang telah menyebarluaskan seruan untuk meminta Setya Novanto mundur dari jabatannya sebagai ketua DPR RI. Ia meminta Setya Novanto untuk menempuh upaya hukum terhadap sejumlah pihak yang secara nyata telah merusak kredibilitas dan nama baik Setya Novanto.
Forum ini pun dengan jujur mengatakan, sebagai masyarakat yang menikmati buah karya dan pelayanan bapak Setya Novanto, baik sebagai pribadi, kelompok maupun masyarakat NTT pada umumnya, menyampaikan terima kasih yang sebesarnya dan terus mendoakan agar bapak Setya Novanto diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapai masalah ini.
Terhadap pro kontra ini, saya menilai bukanlah sesuatu yang wajar. Kita jujur mencicipi buah karya SN, dengan demikian apa pun kelakuannya yang memalukan nama NTT mesti kita bela? Ini sungguh ironis. Ada akal sehat dan hati nurani yang ‘kejepit’. Ada ada moral yang sedang 'marit'. Jangan – jangan ada etika sosial kita yang sudah terseok-seok. Harga diri sebagai masyarakat yang jujur segampak digembok dengan ‘perbuatan baik’ SN selama ini (Bdk: sebagai masyarakat yang menikmati buah karya dan pelayanan bapak Setya Novanto, baik sebagai pribadi). Toh, semiskin-miskinnya masyarakat NTT tidak dengan menjual harga diri dan kepribadian kepada ‘buah karya’ SN.
Akhirnya, warga NTT lain dan saya masih punya harapan kepada Garda NTT besok (16/12). Lewat laman facebooknya, Ketua Garda NTT Wilfridus Yons Ebiet mengajak yang merasa prihatin, marah, kecewa dan kesal terhadap perilaku tidak etis dan memalukan dari SN. Bila perlu mendesak, SN segera pamit dari kursi ketua DPR dan anggota DPR sebab tidak pantas mewakili NTT di senayan. Ingat, harga diri dan nurani sebuah entitas tidak bisa digadai dengan suara pars pro toto – totum pro parte.
(Sumber berita dan gambat: di sini, di sini dan di sini)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H