Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Seorang anak kampung, lahir dan bertumbuh di Rajawawo, Ende. Pernah dididik di SMP-SMA St Yoh Berchmans, Mataloko (NTT). Belajar filsafat di Driyarkara tapi diwisuda sebagai sarjana ekonomi di Universitas Krisnadwipayana, Jakarta. Terakhir, Magister Akuntansi pada Pascasarjana Universitas Widyatama Bandung. Menulis untuk sekerdar mengumpulkan kisah yang tercecer. Blog lain: floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menelusur Jejak Kolonial Jepang di Mbay, Flores

3 September 2015   10:55 Diperbarui: 3 September 2015   10:55 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Amazing! Ada sebuah gua sejarak peleparan batu. Namanya Okisato – sepertinya diberikan oleh orang Jepang. Menetes dari dinding – dinding gua air jernih. Tidak pernah kering meski kemarau panjang. Debit airnya pun tetap sama. Sungguh, in gloriam Dei, tak ada satu pun pohon di atas bukit cadas itu, kecuali rerumputan liar dan ilalang.

Saat kami berkunjung, seorang bapak sedang menimba air dari gua itu. Saya coba meminum beberapa teguk. Terpekik satu kata, segar. Kata Bernadus, air ini biasa digunakan air minum petani – petani di kebun sekitar dan gembala untuk meminumkan ternak.

Tertarik? Tidak butuh biaya. Cukup keberanian menekukkan gelam dan seram. Lalu dengan pakaian dianjurkan tertutup demi menghindari tanaman liar yang berduri.

 

[caption caption="Berposes sejenak di mulut gua (dok Roman)"]

[/caption][caption caption="Ruangan bekas kapel dan ruang pertemuan (dok Roman)"]
[/caption]

[caption caption="Okisato: Sumber Mata Air di bukit batu (dok Roman)"]

[/caption][/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun