Amazing! Ada sebuah gua sejarak peleparan batu. Namanya Okisato – sepertinya diberikan oleh orang Jepang. Menetes dari dinding – dinding gua air jernih. Tidak pernah kering meski kemarau panjang. Debit airnya pun tetap sama. Sungguh, in gloriam Dei, tak ada satu pun pohon di atas bukit cadas itu, kecuali rerumputan liar dan ilalang.
Saat kami berkunjung, seorang bapak sedang menimba air dari gua itu. Saya coba meminum beberapa teguk. Terpekik satu kata, segar. Kata Bernadus, air ini biasa digunakan air minum petani – petani di kebun sekitar dan gembala untuk meminumkan ternak.
Tertarik? Tidak butuh biaya. Cukup keberanian menekukkan gelam dan seram. Lalu dengan pakaian dianjurkan tertutup demi menghindari tanaman liar yang berduri.
Â
[caption caption="Berposes sejenak di mulut gua (dok Roman)"]
[caption caption="Okisato: Sumber Mata Air di bukit batu (dok Roman)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H