Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Roman Rendusara lahir dan tumbuh sebagai anak kampung di Rajawawo, Kec.Nangapanda, Ende-Flores, NTT. Kini, menetap di kampung sebagai seorang petani, sambil menganggit kisah-kisah yang tercecer. Kunjungi juga, floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Romo Josh Koko: Migran Workers Mesti Menjadi HAMBA

10 Maret 2015   18:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:51 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Romo Josh Koko diapiti Tim PDK KKIHK Hong Kong (Foto:Elin Sato)

Minggu pagi (8/3) itu sangat dingin. Gemetar dan menggigil. Meski demikian, tidak menyurutkan niat umat Komunitas Katolik Indonesia Hati Kudus (KKIHK) untuk meneguk siraman rohani. Rekoleksi menyambut Paskah diselenggarakan di TSING YIN SECONDARY.SCHOOL, CHOI HUNG HONG KONG, dipimpin oleh Romo Josh Kokoh Prihantanto, Pr.

Romo Josh, demikian biasa disapa, diundang oleh Pater Heribertus Hadiarto dan tiba di Hong Kong pada Sabtu (7/3). Pastor kelahiran Jakarta 14 Nopember 1978 ini berbagi kasih dan sharing iman untuk umat KKIHK.

Selain umat KKIHK, yang umumnya para buruh migran di negeri seribu beton, turut hadir pendamping para migran worker lain Pater Heribertus Hadiarto, Sr. Rita, RGS, Romo Dedy dan Diakon Vinchen Lin. Ada juga Bapak Andreas dari Jakarta yang kebetulan berada di Hong Kong mengikuti training berhubungan dengan profesinya. Diakon Vinchen Lin bertindak sebagai master of ceremony (MC).

Tersembur antusias tinggi di wajah umat KKIHK. Romo Josh Kokoh disambut dengan sebuah lagu, diiringi sebuah tarian dari anak – anak Manado yang bergabung dalam Gloria Dance. Kemudian,  Sherly Stephanie Marta Rohi, asal Flores, mengalungkan selendang khas NTT. Kegiatan rekoleksi ini dilakukan istimewa dari biasanya, sebab bertepatan dengan Women International Day (WID).

Rekoleksi dibagi dalam dua sesi. Romo Josh Kokoh mengantar umat KKIHK dengan sharing dan pendalaman iman mengenai hidup berlandaskan pengaharapan dan kasih, disingkat HIK. HIK diwujudkan dalam sikap berharap pada Tuhan. Meresapi iman dengan sukacita dan berbagi kasih dengan sesama.

Romo Josh Kokoh mengatakan, dengan menjadi orang Katolik yang beriman, hendaklah kita tidak takut, melainkan menaruh kepercayaan teguh kepada Tuhan. Kita mesti, lanjut Romo Josh, menerapkan tiga H dalam hidup keseharian kita. Tiga H dimaksud, Happy – Healty – Holy (Bahagia – Sehat – Suci).

Hidup bahagia (happy) menjadikan kita bertumbuh kuat dan sehat. Walaupun sering kecewa tapi kita belajar menerima kekecewaan dengan sukacita. Hidup sehat (healthy) tidak hanya jasmaniah semata. Rohani kita juga harus sehat. Kita tidak gampang marah. Tidak menghakimi sesama. Orang sehat itu mencintai tidak mudah menyakiti. Ia memaafkan dan tak mudah menyimpan dendam. Menurut Romo Josh Kokoh, umat KKIHK jangan takut hidup suci (holly). Hidup suci mesti berawal dari keluarga dan komunitas kita. Orang suci itu rendah hati sebab meneladani Yesus.

Suasana rekoleksi berubah haru ketika suara emas Gita Gutawa mendendangkan syair – syair “Yang Terbaik bagimu”. Isak tangis memecah. Lagu ini mengisahkan cinta yang besar nan tulus seorang anak kepada ayahnya. Seakan kerinduan yang mendalam migran workers tersurat dalam, /Ayah dengarkan//betapa sesungguhnya ku mencintaimu//Tuhan tolonglah  sampaikan sejuta sayangku untuknya/.

Beberapa umat tak mampu mengikuti liriknya. Selanjutnya, lagu Melly Goeslow, “Bunda” semakin membuat wajah umat KKIHK disapu linangan airmata. Pesan kedua lagu di atas, kata Romo Josh Kokoh, kita mencintai kedua orangtua kita, entah yang masih hidup maupun yang telah tiada.

Beberapa menit umat dibiarkan hening, sambil mendoakan orang – orang dan keluarga yang dicintai. Romo Josh mengajak, juga mencintai musuh (love your enemy) seperti Yesus yang mencintai kita tanpa batas. Yesus tetap mengampuni Yudas Iskariot yang menjualnya demi 30 keping perak, memaafkan Petrus yang menyangkal tiga kali.

Setelah rekoleksi, dilanjutkan dengan Misa yang dipersembahkan oleh Romo Josh Kokoh, Pr didampingi Pater Heribertus Hadiarto, SVD, Romo Heru Purwanto, O.Carm, dan Romo Greg Dedy Rusdianto, SCJ. Kemudian, diakhiri dengan foto bersama.

“Umat KKIHK harus selalu ada SLJJ: Spirit, Love dan Joy, yang terakhir selalu ada Josh Kokoh,” katanya disambut tawa. Lanjutnya, umat KKIHK mesti menjadi HAMBA: Hangat, bersahabat – Andal, cakap – Militan, bersemangat, bekerja keras – Bahagia, bahagia dengan hidup dan kerja – Aktual, mengaktualisasi diri. Dengan demikian, kita dapat memaknai hidup penuh harapan, iman dan kasih (HIK).

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun