Mohon tunggu...
Romaida Panggabean
Romaida Panggabean Mohon Tunggu... Lainnya - NPM 2053034004

Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peranan Sistem Informasi Geografis dalam Analisis Kewilayahan untuk Meningkatkan Potensi Wisata Secara Berkelanjutan

2 Juni 2023   01:17 Diperbarui: 2 Juni 2023   01:39 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu teknologi yang mengintegrasikan data geografis dengan analisis spasial untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang keterkaitan antara lokasi dan informasi. Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) saat ini telah berkembang dengan cepat. Bahkan pemanfaatannya tidak hanya terbatas di bidang geografi saja tetapi telah merambah ke berbagai bidang. Teknik visualiasi data dalam bentuk pemetaan dalam SIG dapat menjadi salah satu cara efektif untuk meyakinkan pengambil kebijakan di berbagai level administratif untuk menentukan pembangunan potensi wisata di wilayah yang akan dikembangkan  secara berkelanjutan. Pemanfaatan SIG meliputi perencanaan penggunaan lahan, keperluan survey/riset pasar, surveilans epidemiologi, manajemen sumber daya, perencanaan demografi dan pendidikan (United Nations Economic Commision of Africa, 2005).

SIG dapat membantu menggambarkan kondisi suatu wilayah. Perubahan kondisi wilayah pada daerah yang akan disusun, perlu dipahami dengan baik karena kualitas rencana tata ruang sangat ditentukan oleh pemahaman kondisi fisik wilayah perencanaan. Kewilayahan memberikan wawasan yang cukup penting dalam berbagai bidang, seperti perencanaan perkotaan dan potensi wisata, manajemen bencana, pengelolaan sumber daya alam, dan pengambilan keputusan dalam konteks spasial.

Pariwisata adalah salah satu contohnya dimana kegiatan ini sangat tergantung pada sumber daya lingkungan dan sosial budaya masyarakat daerah setempat. Pembangunan pariwisata berkelanjutan dapat diartikan sebagai pembangunan obyek-obyek wisata dan daya tarik wisata yang hidup dalam masyarakat tetapi selalu berorientasi kepada kelestarian nilai dan kualitas lingkungan hidup yang ada di masyarakat. Meningkatnya destinasi pariwisata menjadikan sektor pariwisata sebagai faktor kunci dalam pendapatan, penciptaan lapangan kerja, pengembangan usaha dan infrastruktur yang menuntut konsekuensi adanya perencanaan yang lebih intelektual. Adapun peranan SIG dalam meningkatkan pengelolaan potensi wisata secara berkelanjutan sebagai berikut.

Membuat Peta Wisata Dan Memetakan Komponen Pariwisata (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas)

Salah satu fungsi utama dari GIS adalah untuk menyusun peta. Sebagian besar orang yang menggunakan GIS memanfaatkan program ini untuk membuat atau mengedit peta, baik itu peta dasar atau pun peta tematik. Peta dasar adalah peta yang menyajikan kenampakan permukaan bumi, digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala, penomoran, proyeksi, dan georeferensi tertentu. Sedangkan peta tematik adalah peta yang mempunyai tema dan tujuan tertentu, seperti peta wisata.

Menemukan rute perjalanan dan aksesibilitas menuju Destinasi dan Daya Tarik Wisata

Dengan menggunakan aplikasi GPS yang berhubungan dengan Sistem Informasi Geografis , bisa mengarahkan seseorang yang hendak melakukan perjalanan ke tempat tersebut. Misal, setelah mengetahui koordinat Tebing Breksi, maka GPS yang ada di aplikasi WebGIS akan mencari alternatif rute menuju titik lokasi tersebut.

Mendukung penyusunan perencanaan pariwisata

Dalam penyusunan dokumen perencanaan pariwisata seperti Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional (RIPPNAS), Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPARDA), Masterplan Kawasan Wisata, dibutuhkan analisis GIS di dalamnya salahsatunya untuk menyusun peta dan analisis lainnya.

Beberapa peranan SIG dalam pengembangan potensi wisata yang disebutkan di atas memberikan gambaran umum tentang permintaan SIG di bidang pariwisata. Namun, SIG bukanlah alat yang umum di bidang pariwisata namun memiliki potensi yang cukup untuk digunakan dalam perencanaan pariwisata sebagai alat pendukung keputusan untuk perencanaan dan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun