Mohon tunggu...
Yohanes Rohmadi
Yohanes Rohmadi Mohon Tunggu... Guru - Berprofesi sebagai guru di SMP Maria Mediatrix Semarang Jawa Tengah.

Yohanes Rohmadi lahir di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Menyelesaiaikan pendidikan akhir di Universitas Sanata Dharma Yogjakarta tahun 1992.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SMP Maria Mediatrix Semarang Menyelenggarakan Geladi Bersih Asesmen Nasional Tahun 2021

15 September 2021   11:38 Diperbarui: 15 September 2021   11:42 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SMP Maria Mediatrix Semarang

Menyelenggarakan Geladi Bersih Asesmen Nasional Tahun 2021

Dalam Pasal 1 Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 17 Tahun 2021 tentang Asesmen Nasional disebutkan bahwa Asesmen Nasional (AN) adalah salah satu bentuk Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Kementerian pada jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Selanjutnya,  Pasal 5 mengatur   peserta AN meliputi perwakilan kelas 5, kelas 8, dan kelas 11. Lebih lanjut dalam pasal 6 Permedikbudristek tersebut  mengatur tentang  perwakilan siswa  yang mengikuti AN  telah ditetapkan oleh Kementerian. Materi AN meliputi  kompetensi literasi membaca, numerasi, survei karakter yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, dan survei lingkungan belajar untuk mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang mendukung pembelajaran. Terkait  materi AN tersebut   tertuang dalam pasal 9.

      

Untuk mengiimplementasikan  pasal-pasal tersebut, SMP Maria Mediatrix bersama SD, dan SMA di Kota Semarang menggelar Geladi Bersih Asesmen  Nasional (GBAN), Senin, 13 September sampai dengan  Selasa 14 September 2021. GBAN SMP Maria Mediatrix dilaksanakan di Laboratorium Komputer, mulai pukul 07. 30 sampai dengan 16.00. Seluruh alokasi waktu tersebut  dibagi menjadi tiga sesi yang setiap sesinya berdurasi 120 menit, berkapasitas 15 peserta. Kapasitas 15 peserta dalam setiap sesi  masih ideal  sebagai syarat terpenuhinya  protokol kesehatan yang diwajibkan  guna mencegah penyebaran Covid 19.

GBAN SMP Maria Mediatrix diikuti oleh 45 siswa yang telah dipilih secara acak  oleh Kementerian. Empat puluh lima siswa tersebut bersal dari kelas 8A sampai dengan  kelas 8G. Seluruh siswa peserta GBAN pada hari pertama dapat mengikuti geladi bersih  yang dipandu oleh Frans Kurniadi, M. Pd. sebagai teknisi dan Unggul Nusantara sebagai proktor dengan baik dan serius. Pada hari pertama mereka menyelesaiaka soal Literasi Membaca, sedangkan pada hari kedua, mereka menyelesaiakan soal-soal  Numerasi. Seluruh peserta dapat hadir pada hari pertama dan kedua pada semua sesi.

Sementara dari segi teknis, di  hari pertama dan kedua pada sesi 1 dan sesi 2 terjadi gangguan. Menurut Frans Kurniadi, gangguan teknik disebabkan muncul eror 404 yang indikasinya server pusat belum mampu melayani secara serentak. Gangguan tersebut berdampak pada proses penyelesaian soal-soal GBAN  yang disajikan. Peserta merasa dirugikan dari durasi waktu yang digunakan. Katarina Ardy Putry Videlita peseta AN dari kelas VIII A menuturkan,  adanya gangguan memungkinkan soal-soal yang  dihadapi belum bisa selesai  dikerjakan semua. "Jika tidak ada gangguan, saya memastiakan nilai saya akan jauh lebih bagus karena soal bisa saya selesaikan semua dengan baik" ungkap siswa yang tidak mempersiapkan secara khusus dalam mengikuti geladi bersih  AN ini. Sementara Monica Elvira Reva peserta dari kelas VIII D mengatakan gangguan teknis mengakibatkan konsentrasinya  agak terganggu. "Pada saat menjawab  soal literasi membaca dengan teks panjang yang memerlukan kecermatan, tiba-tiba komputer eror, saat itu  juga konsentrasi terganggu," ujar Reva. Dari sisi pengawasan, adanya gangguan mengakibatkan proktor geladi bersih AN lebih  banyak memandu peserta agar segera bisa keluar dari gangguan. "Peserta perlu mendapat pendampingan ekstra agar gangguan dapat diselesaikan dengan lebih cepat, sehingga peserta tidak dirugikan," kata Unggul Nusantara, proktor geladi bersih AN tahun 2021 ini.

Persiapan Panjang

Guna membuahkan hasil yang maksimal, kegiatan Asesmen Nasional di sekolah yang diemban Para Suster OSF ini memerlukan persiapan matang. Persiapan dimulai dengan sosialisasi virtual kepada 45 orang tua siswa yang terpilih. Sosialisasi bertujuan untuk membangun pemahaman dan dukungan orang tua pada pada putra-putrinya dalam mengikuti proses kegiatan AN. Kepala SMP Maria Mediatrix, VS. Ariyanto, S. Pd. mengungkapkan dukungan orang tua siswa terpilih sangat penting untuk memotivasi, mendampingi putra-putrinya,  selama berproses menyiapkan AN. "Dukungan orang tua akan membantu pencapaian  AN yang akan dilaksanakan Oktober 2021. Pada akhirnya capaian AN  tersebut akan memberi gambaran komprehensif sistem pembelajaran di SMP Maria Mediatrix," papar Ariyanto yang sekaligus Tim Pengembangan Kurikulum tingkat SMP  Yayasa Marsudirini. Lebih jauh Ariyanto mengungkapkan capaian AN nantinya akan dijadikan bahan evaluasi Penyusunan Program Pembelajaran dan Pelaksanaan Program Pembelajaran.

Dari sisi materi Asesmen Nasional, persiapan yang dilakukan adalah dengan memberi pelatihan secara khusus kepada peserta. Pelatihan dilaksanakan mulai Rabu, 18 Agustus sampai dengan Jumat 10 September 2021 yang  dimulai  pukul 18.30 sampai dengan  pukul 20.00. Materi latihan meliputi literasi membaca dan numersi. Kristian Purwoatmojo, M. Pd. penanggung jawab pelatihan mengungkapkan, pelatihan ditujukan untuk memperkenalkan tipe-tipe soal AN kepada peserta. Lebih jauh Kristian memaparkan, materi pelatihan meliputi kompetensi menemukan informasi, kompetensi memahami, kompetensi mengevaluasi, dan kompetensi merefleksi. "Empat kompetensi itulah yang disajikan dalam pelatihan yang  terintegrasi pada literasi membaca dan numerasi," papar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum tersebut. J. Taufan Febrianto, M. Pd, salah satu pengajar pelatihan Asesmen Nasional mengungkapkan latihan bertujuan membekali peserta untuk mengenal bentuk-bentuk soal Asesmen Nasional.

Audy Jessica Sukotjo peserta dari kelas VIII B berpendapat bahwa latihan sangat membantunya mengenal soal-soal AN. Hal yang sama disampaikan Fidelia Arum Kirani peserta dari kelas VIII C, dan Jaso Wibowo kelas VIII B.  Meskipun tidak sama persis dengan soal-soal geladi bersih  AN, soal-soal latihan bisa memberi gambaran soal yang dikerjakan  saat geladi bersih. Demikian penadapat umum  yang mengemuka  dari para peserta. Di sisi lain, Josephine Devina kelas VIII F dan Katarina Ardy Putry Videlita kelas VIII A berpendapat, soal-soal dalam geladi bersih merupakan soal yang memerlukan  penalaran tinggi. Menurut mereka, meskipun pada soal litersi membaca,  tetapi tetap ada soal-soal hitungan yang memerlukan penghitungan dalam  proses menjawabnya.

Peran  Orang Tua dan Wali Kelas

Capaian maksimal AN yang diharapkan membutuhkan peran dan dukungan orang tua dan wali kelas. Dalam geladi bersih, peran dan dukungan dari keduanya sudah bisa  terwujud dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari  45 peserta terpilih saat  mengikuti geladi bersih hari pertama dan kedua pada semua sesi  dapat hadir. Hal tersebut tidak lepas dari sumbangsih orang tua yang senantiasa memberi perhatian pada anak-anak untuk mengikuti geladi bersih.  Krisantus Ardy Barata salah satu orang tua peserta mengatakan, akan mendukung penuh anaknya dalam mengikuti Asesmen Nasional. Karena menurutnya, Asesmen Nasional akan melatih siswa berpikir logis, kritis, evaluatif, dan reflektif setiap menyelesaikan soal-soal  Asesmen Nasional yang dihadapinya.

Wali kelas juga punya peran penting dalam menyukseskan agenda geladi bersih dan  Asesmen Nasional.  Wali kelas menjadi mediator antara sekolah dan orang tua peserta. Wali kelas memotivasi siswa perwaliannya untuk selalu siap menyongsong agenda Asesmen Nasional yang akan dilaksanakan Oktober nanti.  J. Taufan Febrianto, M. Pd. salah satu wali kelas mengatakan bahwa keikutsertaan siswa dalam Asesmen Nasional merupakan kesempatan emas. Lebih lanjut Taufan berpendapat, hidup di era abad 21, para siswa dituntut mempunyai sikap kritis, mampu berkomunikasi, mampu berkolaborasi, dan kreatif. "Substansi Asesmen Nasional tidak hanya sekadar mengasah kemampuan kognitif saja, tetapi lebih jauh membekali siswa untuk cakap hidup sebagai prasyarat di era 21,"  ungkap alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Semarang tersebut. Inilah orientasi Asesmen Nasional untuk menyiapkan genersai Indonesia menuju era sosiety 5.0 atau manusia super cerdas. (Nadiem Anwar Makarim, dalam Kompas, 25 Agustus 2021).                               (Jr)                                                                                                                             

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun