Audy Jessica Sukotjo peserta dari kelas VIII B berpendapat bahwa latihan sangat membantunya mengenal soal-soal AN. Hal yang sama disampaikan Fidelia Arum Kirani peserta dari kelas VIII C, dan Jaso Wibowo kelas VIII B.  Meskipun tidak sama persis dengan soal-soal geladi bersih  AN, soal-soal latihan bisa memberi gambaran soal yang dikerjakan  saat geladi bersih. Demikian penadapat umum  yang mengemuka  dari para peserta. Di sisi lain, Josephine Devina kelas VIII F dan Katarina Ardy Putry Videlita kelas VIII A berpendapat, soal-soal dalam geladi bersih merupakan soal yang memerlukan  penalaran tinggi. Menurut mereka, meskipun pada soal litersi membaca,  tetapi tetap ada soal-soal hitungan yang memerlukan penghitungan dalam  proses menjawabnya.
Peran  Orang Tua dan Wali Kelas
Capaian maksimal AN yang diharapkan membutuhkan peran dan dukungan orang tua dan wali kelas. Dalam geladi bersih, peran dan dukungan dari keduanya sudah bisa  terwujud dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari  45 peserta terpilih saat  mengikuti geladi bersih hari pertama dan kedua pada semua sesi  dapat hadir. Hal tersebut tidak lepas dari sumbangsih orang tua yang senantiasa memberi perhatian pada anak-anak untuk mengikuti geladi bersih.  Krisantus Ardy Barata salah satu orang tua peserta mengatakan, akan mendukung penuh anaknya dalam mengikuti Asesmen Nasional. Karena menurutnya, Asesmen Nasional akan melatih siswa berpikir logis, kritis, evaluatif, dan reflektif setiap menyelesaikan soal-soal  Asesmen Nasional yang dihadapinya.
Wali kelas juga punya peran penting dalam menyukseskan agenda geladi bersih dan  Asesmen Nasional.  Wali kelas menjadi mediator antara sekolah dan orang tua peserta. Wali kelas memotivasi siswa perwaliannya untuk selalu siap menyongsong agenda Asesmen Nasional yang akan dilaksanakan Oktober nanti.  J. Taufan Febrianto, M. Pd. salah satu wali kelas mengatakan bahwa keikutsertaan siswa dalam Asesmen Nasional merupakan kesempatan emas. Lebih lanjut Taufan berpendapat, hidup di era abad 21, para siswa dituntut mempunyai sikap kritis, mampu berkomunikasi, mampu berkolaborasi, dan kreatif. "Substansi Asesmen Nasional tidak hanya sekadar mengasah kemampuan kognitif saja, tetapi lebih jauh membekali siswa untuk cakap hidup sebagai prasyarat di era 21,"  ungkap alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Semarang tersebut. Inilah orientasi Asesmen Nasional untuk menyiapkan genersai Indonesia menuju era sosiety 5.0 atau manusia super cerdas. (Nadiem Anwar Makarim, dalam Kompas, 25 Agustus 2021).                (Jr)                                                                Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H