Kekasih, kau pasti bisa menerjang pintu tertutup
atau anjing yang menghalangi jalanmu sambil menggonggong keras
kekasih, kemarin, kucoba mencari jejak kakimu
menelusuri jalan setapak pada gang sempit pinggir kota
berharap dapat menggapai lenganmu dan berbisik candaan candu
kekasih, aku tak menemukanmu hingga ujung kota ini
ke manakah dirimu?
kekasih, aku membayar anjing pencari untuk menemukanmu
nyatanya, sulit untuk menemukanmu. Ahhhh sia-sia anjingku
namun benar, katanya jika cinta, ia akan kembali melalui rindu
akhirnya, Â duduk termenung di bawah pohon teduh kumenemukanmu
namun, wajahmu menunduk, murung, dan membisu
ahhhh, kau seperti bukan kekasihku yang selalu berkata maju
kekasih, kubisikkan sebuah mantra tentang pelangi
yang dapat menghilangkan gonggong anjing tiada henti
rapellah dan ulang terus menerus tiap waktu di sisa hari
Ayo, kekasih, kau pasti bangun dan berlari
kau suka berlarikan? seperti di gelanggang ketika pagi
pegang tanganku, gonggongan itu bersama kita hadapi
ingat, belikan tulang dan lempar pada anjing tanpa tapi
setelahnya, kita menuju pantai dengan pelangi di tepi
Padang, Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H