Mohon tunggu...
Rolyta Alhanifa
Rolyta Alhanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Raden Intan Lampung

Celoteh bersajak; Aku tidak pandai untuk berkata-kata. namun, Menulis adalah caraku dalam menggoreskan rasa bersama diksi dalam bait-bait kehidupan pada selembar daluang aksara yang menjadikan lencana karya yang abadi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Serenade

9 Mei 2023   21:45 Diperbarui: 31 Juli 2023   19:31 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/bungakuhd.blogspot.com

Orang lain menganggapku manusia aneh yang suka menyendiri. Tapi menurutku, aku menemukan cara untuk bersembunyi dari tatapan aneh mereka terhadap diriku. Aku adalah lelaki penyuka topi trilby dengan rambut ikal berwarna merah kecoklatan. Mataku berbeda dengan mereka yang kutemui. Aku mempunyai sebelah mata berwarna biru dan itu yang membuatku terlihat aneh bagi mereka. Sungguh aku benci itu tanpa mereka tahu.

Dan hari ini adalah awalah musim semi aku memberanikan diri untuk memperlihatkan siapa diriku.  Aku tak akan menyesal dengan pilihan ini. lantas aku bergegas menuju pinggiran kanal dekat De Haar Castle untuk memainkan kalimba bersama semesta. Aku merasa hidup kembali ketika musim semi tiba. ketika melody bersuara dan kau akan ada.

Diseberang kanal aku akan memandang sebanyak kembang yang mekar dan parade pun akan dimulai dan aku sudah tak sabar.

Alunan melody berhasil membangunkan bunga-bunga dan kupastikan kau akan menjadi bintang utamanya. Aku ingin berdansa denganmu tentu diiringi dengan tarian dan nyanyian para bunga. Akankah kamu mau?

Kamu nampak malu-malu ketika mataku padamu. Meski kamu berada diseberang kanal namun taman pentas itu akan selalu menampakkan dirimu dengan style rambut dutch braid dengan gaun berwarna daisy ditengah-tengah pelukan para bunga.

Bagiku kamu seperti bunga Calla Lily yang memiliki leher panjang, seperti angsa, mata itu  memiliki kelopak yang lebih kecil dan bentuknya sedikit memanjang menyerupai kacang almond tentu terlihat sangat menawan.  Dirimu begitu murni seperti bunga Gerbera Daisy dan malam ini kamu begitu cantik seperti bunga Azalea.

Kisah kita seperti filosofi bunga forget me not yang memiliki makna untuk tidak akan melupakan, sama seperti Aku dan Kamu.

Aku terlalu melankoli ketika kamu meninggalkanku pergi. Dan malam ini aku berjanji akan tetap disini melihat kamu menari dan menyanyi. Biarkan sinar rembulan menelan semua kelam agar kamu terlihat terang karena aku ingin memandangmu lebih dalam.

La Dala yang kupinta pada birunya sebelah mata ini akan segera memudar dan aku tidak akan takut seperti sebelumnya karena kita akan bersama selamanya tanpa kesedihan dan kesendirian ataupun dirundung kerinduan sekalipun.

Bintuhan, 09 Mei 2023

Rolyta Alhanifa adalah mahasiswi yang hobi meracik diksi-diksi menjadi hidangan penghibur diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun