Mohon tunggu...
Rollis Oktavian
Rollis Oktavian Mohon Tunggu... lainnya -

Saya cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia...

Selanjutnya

Tutup

Money

Surat Terbuka untuk BCA dan keluhan saya untuk YLKI

16 Oktober 2012   12:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:46 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari transaksi pada hari selasa tanggal 16 oktober 2012 sekitar jam 17.05 di Alphamart bantar gebang bekasi.

Saya berencana belanja membeli susu formula untuk anak saya sekaligus tarik tunai di toko Alphamart bantargebang bekasi.

Setelah mengambil susu anak saya dideretan rak susu formula, saya menuju kasir bermaksud membayar dengan Atm BCA milik istri saya a/n : Dewi dengan no kartu ATM BCA 6019 0015 9332 9844, sekaligus bermaksud tariktunai yang memang hampir di semua toko Alphamart memiliki fasilitas Debit BCA dan Tariktunai BCA.

Setelah di gesek kartu ATM BCA saya lalu kasir memasukan jumlah belanjaan saya Rp.80.600,-dan ditambah tarik tunai saya sebesar Rp.100.000,-.Total Rp.180.600,-.

Kemudian kasir menyuruh saya memasukkan PIN ATM BCA. Setelah tekan ENTER, mesin EDC tertulis " transaksi gagal, coba lagi"

Saya mencoba 3x gesek dan 3x memasukkan PIN. Tetap transaksi gagal. Akhirnya saya mencoba tarik tunai di salahsatu ATM yang agak jauh dari AlphaMart.

Ternyata Saldo saya setelah tarik tunai berkurang sekitar Rp.300.000 an. Padahal saya cuman menarik sejumlah Rp.100.000,-

(Saldo awal sekitar Rp.800.000 an, harusnya jika saya menarik Rp.100.000,-, sisa saldo ada sekita Rp 700.000an. Tapi distruk atm tertulis hanya Rp.515.000.)

Akhirnya saya datang kembali ke Alphamart untuk konfirmasi bahwa transaksi yang 3x gesek itu ada kemungkinan telah terpotong atau terdebet di Alphamart.

Setelah di cek di mesin EDC dan komputer kasir Alphamart diketahui tidak ada transaksi, menurut petugas Alphamart terdebit di BCA nya. Karena sering terjadi kasus seperti itu.
Saya di sarankan untuk melaporkan ke BCA hotline center. Dengan menunggu lama akhirnya terhubung dengan customer service BCA.
Tapi saya tidak bisa melaporkan sendiri keluhan saya dikarenakan harus pemilik rekening yang bisa melaporkan yaitu istri saya.

Nah saya jadi teringat beberapa bulan yang lalu istri saya juga pernah belanja di Alphamart villa nusa indah dua. Tapi dia menggunakan ATM Bank Jasa Jakarta yang memang bisa juga untuk bertransaksi di ATM BCA.
2x gesek dan gagal, tapi setelah cek di ATM ternyata saldo juga sudah berkurang. Cuman waktu itu saya pikir itu kesalahan pihak Alphamart dan saya telah memaafkan pihak Alphamart dan mengikhlaskannya.

Tapi melihat kasus yang sekarang berarti memang sering terjadi kesalahan di mesin EDC debit BCA.

Kita bisa bayangkan ada berapa banyak kasus seperti saya yang mereka mengalami tapi tidak menyadari dan tidak mau mengurus ke pihak BCA yang memang rumit dan susah untuk melakukan pelaporan. Bahkan untuk menghubungi Hotline aja kadang selalu sibuk.

Jadi saya berharap kepada BCA agar menindaklanjuti apa yang sering di keluhkan nasabah yang mengalami kasus seperti saya.

Belum lagi masalah tarik tunai yang gagal di mesin ATM BCA tapi saldo terpotong, administrasi/pemotongan biaya kartu ATM setiap bulan yang tidak transparan, dan banyak masalah yang terjadi akibat kurang profesionalnya pihak BCA.

Saya tidak menuduh tapi saya curiga kalau masalah seperti ini memang " by System" yang dilakukan oleh pihak BCA yang mencoba mengambil' ( memperhalus kata MERAMPOK ) dana nasabah secara tidak terang-terangan dan sistematis.

Kepada BCA saya kembali berharap untuk menindaklanjuti masalah yang sedang saya alami dan mungkin beberapa nasabah yang juga pernah mengalami nasib serupa.

Mungkin tidak ada artinya nilai 100 ribu bagi nasabah-nasabah besar Anda, tapi sangat berarti bagi nasabah-nasabah kecil seperti saya.

Surat ini akan saya tembuskan juga kepada Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia.

Terima kasih

Rollis Oktavian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun