Mohon tunggu...
Rolla Safitri
Rolla Safitri Mohon Tunggu... Psikolog - Universitas Pendidikan Indonesia

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Penanggulan Sampah Anorganik Melalui Gerakan Pengurangan Wadah Styrofoam

9 Agustus 2022   17:05 Diperbarui: 9 Agustus 2022   17:52 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster bahaya pengunaan wadah styrofoam bagi konsumsi masyarakat/Dok Pribadi

Upaya Penanggulan Sampah Anorganik Melalui Gerakan Pengurangan Wadah Styrofoam Guna Mencapai Indonesia Sehat Bebas Sampah Plastik

Pada tahun 2022, Universitas Pendidikan Indonesia kembali mengadakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik yang diadakan pada tanngal 11 juli dan berakhir sampai tanggal 10 agustus. Kegiatan KKN Tematik tahun ini UPI memfokuskan pada salah satu tema SDG’s (Suistainable Development Goals) Desa. Kelompok 144 mengambil sub tema mengenai konsumsi dan produksi desa yang akan dilaksanakan di Kampung Tualang.

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan yaitu sosialisasi dan Observasi di Kampung Tualang pada tanggal 25 Juli untuk menghimbau para pedagang mengenai bahaya penggunaan wadah berbahan styrofoam untuk makanan bagi masyarakat sekitar. Saat ini, Styrofoam menjadi wadah pilihan yang sering diandalkan bagi pemilik gerai makanan dan minuman, karena memiliki keuntungan bagi para pedagang seperti harganya yang murah, praktis dan tidak mudah bocor.

Jika konsumsi Styrofoam tidak diimbangi dengan pengelolaan limbahnya yang baik, maka akan timbul pencemaran lingkungan. Styrofoam termasuk dalam kategori plastik nomor 6, yaitu polystyrene (PS) sehingga material ini sulit terurai secara oleh alam, hal ini akan berdampak buruk bagi kesehatan manusia.

Penggunaan Styrofoam oleh para pedagang yang ada di Kampung Tualang cukup banyak, hampir setiap para pedagang yang kami datangi semuanya memakai styrofoam dalam jumlah besar. Para pedagang menggunakan Styrofoam dalam satu hari bisa mencapai 2 dus Styrofoam. Hampir semua para pedagang sadar akan dampak dari penggunaan Styrofoam yang berlebihan. 

Oleh karena itu, saya sebagai salah satu mahasiswa KKN Tematik UPI bersama dengan kelompok KKN di Kampung Tualang tertarik mengangkat pembahasan mengenai upaya penanggulan sampah anorganik melalui gerakan pengurangan wadah styrofoam guna mencapai indonesia sehat bebas sampah plastik. 

Hal ini bisa diwujudkan dengan cara melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya dan dampak limbah sytrofoam bagi kesehatan, adanya kerjasama antara pemerintah dan desa setempat, serta peranan aktif masyarakat tentang kesadaran untuk melestarikan lingkungan.

Artikel ini disusun oleh:

Rolla Safitri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun