Mohon tunggu...
Rolin Taneo
Rolin Taneo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemulung Ilmu

Tertarik pada bidang ilmu filsafat, sosiologi dan teologi (Kristen)

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pilkada dan Jiwa Patriot Para Calon

2 Desember 2024   08:24 Diperbarui: 2 Desember 2024   09:09 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perhelatan Pilkada pada 27 November 2024 telah selesai. Masyarakat telah memilih siapa putra-putri terbaik daerah mereka yang nantinya akan memimpin menjadi gubernur, walikota atau juga bupati.

Sekarang ini sementara berlangsung proses pleno di aras atau tingkat kelurahan/desa dan kecamatan. 

Kendati demikian, hasil terhadap pilkada sudah bisa kita ketahui pada 27 November malam melalui hasil quick count atau hitung cepat.

Biasanya hasil quick count atau hitung cepat tidak jauh berbeda dengan hasil real count yang akan KPU sampaikan pada 16 Desember 2024, yang akan datang.

Karena itu, euforia kemenangan dari pasangan calon yang terpilih sudah mulai dirasakan, terhitung sejak rilis quick count selesai. 

Pasangan yang menang menurut quick count pun sudah mulai menghimbau adanya konsolidasi untuk bekerja bersama membangun wilayah atau daerah tercinta.

Sedangkan pasangan calon yang kalah, di beberapa daerah, misalnya Kota Kupang dan Nusa Tenggara Timur telah memberikan selamat kepada pasangan calon walikota dan gubernur terpilih

Memang sikap ini yang harus diberikan sebagai tanda kebesaran hati dari seorang calon pemimpin. 

Dalam kontestasi pilkada, tidak ada yang namanya hasil seri. Pasti ada yang menang dan ada yang kalah.

Ucapan selamat ini paling tidak memperlihatkan dua hal. 

Yang pertama, menghindari konflik di tengah-tengah masyarakat karena mau bagaimanapun setiap calon punya simpatisan.

Biasanya dalam pilkada, bahkan pemilu ada klaim kemenangan dari setiap pasangan calon berdasarkan hasil hitung manual di posko kemenangan mereka dengan data dari C1 yang diberikan oleh para saksi.

Yang kedua, melalui ucapan selamat atas keterpilihan calon, dengan catatan bahwa hasil itu belum final karena menunggu keputusan dari KPU.

Tetapi melalui tindakan ucapan selamat menjadi tanda bahwa ada dukungan dari rival untuk kandidat pemenang ketika akan memimpin.

Itulah gambaran demokrasi di negeri ini. Terlepas dari kontroversinya, semacam politik uang atau tekanan dari pihak lain, kita sebagai masyarakat kemudian mengharapkan agar nanti ke depan pasangan terpilih dapat memimpin dan menepati semua janji politik mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun