Di samping alam yang gersang, air juga masih menjadi barang langkah untuk menuju mandiri pangan.
Sektor UMKM juga belum dioptimalkan sehingga hasil produk masyarakat kerap kalah bersaingan dengan produk luar.
Bahkan, tingkat kepercayaan masyarakat NTT sendiri masih rendah akan produk lokal.
Banyak tempat wisata yang dibuka oleh pemerintah. Di awal pembukaannya sangat diperhatikan tetapi lambat laun tempat wisata itu dibiarkan terbengkalai. Tidak ada yang mengurus lagi.
Tapi anehnya, mereka membuka lagi wisata yang baru tanpa adanya tindakan merawat atau memelihara tempat wisata yang lama.
Ada juga banyak bangunan yang dibangun dengan anggaran yang fantastis tapi kemudian dibiarkan mangkrak.Â
Tidak ada pembangunan lanjutan. Terkesan bahwa pembangunan itu hanyalah asal-asalan saja.
Belum lagi ditambah dengan kesenjangan status sosial. Di sana-sini pembangunan gedung bertingkat begitu masif.Â
Para kaum pemilik modal begitu gencar mengokohkan bisnis mereka tapi di sekitaran mereka ada banyak pengangguran.
NTT juga rawan bencana. Kerap masyarakat belum siap dengan bencana yang terjadi, seperti masalah gunung meletus dan bahaya siklon tropis.Â
Ternyata masalah di NTT itu kompleks. Masyarakat dituntut untuk bisa bersaing, terbuka pada perubahan, tetapi infrastruktur menuju lokasi terpencil masih susah.Â