[caption id="" align="aligncenter" width="460" caption="Petugas Hotel Baur Au Lac Zurich, Swiss menutup 9 pejabat tinggi FIFA yang terlibat kasus korupsi dengan kain putih untuk menghindari kamera pewarta. FIFA dilanda skandal mega korupsi besar yang berlangsung selama lebih dari 20 tahun yang merugikan sebesar US$ 100 juta serta pencucian uang hak siar. (AP Photo/Rob Harris)"][/caption] ZURICH, KOMPASIANA - Pasca penangkapan 9 pejabat tinggi FIFA (termasuk Wakil Presiden FIFA) dan 5 orang petinggi lainnya di Baur Au Lac, Zurich, Swiss pada Rabu (27/5) kemarin. Peta kekuatan menjelang Pemilihan Presiden FIFA yang akan berlangsung Jumat (29/5) besok mulai berubah. Presiden UEFA Michel Platini dalam konferensi Pers Kamis (28/5) sore waktu setempat menyatakan mengalihkan dukungan seluruh anggota UEFA kepada kandidat Presiden FIFA pesaing Sepp Blatter, Pangeran Ali Bin Al - Husein. "Kami mengalihkan dukungan kepada Pangeran Ali untuk sepakbola yang bersih. Kami tidak ingin dia (Blatter) menguasai FIFA lagi," ujarnya kepada wartawan di Zurich pada Kamis (28/5). [caption id="" align="aligncenter" width="580" caption="Biro Intelijen Federal (FBI) membawa kotak dokumen dari kantor CONCACAF di Miami, Amerika Serikat pada Rabu (27/5) pasca ditangkapnya petinggi FIFA yang terlibat kasus korupsi besar. (Reuters/Javier Galeano)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H