Mohon tunggu...
Rolas Tri Ganda
Rolas Tri Ganda Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Alumni SDN Jaka Setia 2 Kota Bekasi (2000-2006), Alumni SMP Negeri 9 Kota Bekasi (2006-2009), Alumni SMK Malidar {Multimedia} (2009-2012). Saat ini aku mengenyam Kuliah di Kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Lenteng Agung Jakarta {Jurusan Ilmu Jurnalistik} (sejak 2012 - sekarang). Aktif di UKM {Unit Kegiatan Mahasiswa} PMK (Persekutuan Mahasiswa Kristen) LLC IISIP Jakarta serta menjadi Reporter "MIKA" (Buletin PMK LLC IISIP) 2012-2014. Hobi Menulis, Cinema Traveller, serta Menonton Film di Bioskop.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

12 Orang Tewas Oleh Serangan Tembakan Teroris di Paris

8 Januari 2015   05:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:35 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah lubang bekas serangan Militan di Kantor Media Charlie Hebdo Paris, Prancis pada Rabu (7/1). {REUTERS/Jacky Naegelen}

[caption id="" align="aligncenter" width="422" caption="Presiden Prancis Francois Hollande tiba di tempat kejadian pasca serangan militan teroris di Paris, Prancis Rabu (7/1). {REUTERS/Christian Hartmann}"][/caption] PARIS, KOMPASIANA - Serangan dari Teroris Gerakan Radikal kembali terjadi kali ini terjadi di Paris, Prancis. Sekelompok militan teroris menyerang Kantor Media Charlie Hebdo (Charlie Weekly) sebuah media majalah mingguan yang bergenre Satire karena Majalah ini diduga telah menghina Umat Islam dengan membuat karikatur Nabi Muhammad SAW. Akibat serangan ini, 12 orang serta 3 personil polisi Prancis tewas akibat serangan ini beberapa diantaranya yang tewas adalah 4 orang kartunis di media ini termasuk Pemimpin Redaksi "Charlie Hebdo". Salah satu dari kelompok militan ini terlihat dalam sebuah video mengucapkan takbir "Allahu Akbar" bersamaan dengan 4 tembakan beruntun ke arah kantor media tersebut serta menembakkan secara membabi buta dalam serangan ini. Pihak Kepolisian serta Intelijen Prancis mengatakan bahwa serangan dari kelompok militan tersebut dikhawatirkan akan terus berlanjut karena serangan berlangsung secara masif. [caption id="" align="aligncenter" width="469" caption="Sebuah lubang bekas serangan Militan di Kantor Media Charlie Hebdo Paris, Prancis pada Rabu (7/1). {REUTERS/Jacky Naegelen} "]

Sebuah lubang bekas serangan Militan di Kantor Media Charlie Hebdo Paris, Prancis pada Rabu (7/1). {REUTERS/Jacky Naegelen}
Sebuah lubang bekas serangan Militan di Kantor Media Charlie Hebdo Paris, Prancis pada Rabu (7/1). {REUTERS/Jacky Naegelen}
[/caption] Dalam kesempatannya di hadapan Pers, ia memberikan keterangan terkait hal ini. "Sebuah tindakan yang tak berperikemanusiaan dan biadab terjadi hari ini di Paris," ucapnya. Francois juga mengatakan bahwa Pihaknya akan mengambil langkah - langkah untuk menangkan seluruh militan yang telah merusak kedamaian di Kota yang dijuluki sebagai "Kota Penuh Cinta". Selain itu, Perdana Menteri Prancis Manuel Valls telah menginstruksikan pengamanan super ketat di seluruh objek vital di seluruh Prancis termasuk Rumah Ibadah Umat Islam dan sebagainya. [caption id="" align="aligncenter" width="352" caption="Petugas Pemadam Kebakaran Kota Paris mengevakuasi korban dari tempat kejadian pasca serangan kelompok Militan di Kantor Charlie Hebdo Paris, Prancis Rabu (7/1). {REUTERS/Jacky Naegelen}"]
Petugas Pemadam Kebakaran Kota Paris mengevakuasi korban dari tempat kejadian pasca serangan kelompok Militan di Kantor Charlie Hebdo Paris, Prancis Rabu (7/1). {REUTERS/Jacky Naegelen}
Petugas Pemadam Kebakaran Kota Paris mengevakuasi korban dari tempat kejadian pasca serangan kelompok Militan di Kantor Charlie Hebdo Paris, Prancis Rabu (7/1). {REUTERS/Jacky Naegelen}
[/caption] Serangan Kelompok Militan ini diduga terkait akumulasi Majalah Charlie Hebdo yang membuat karikatur Nabi Muhammad pada November 2011 lalu ditambah dengan sebuah tweet dari media ini yang memuat karikatur Pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi disandingkan dengan kalimat syahadat. Dalam kesempatan wawancara dengan CNN, Juru Bicara Gedung Putih (White House) Josh Ernest mengatakan seluruh masyarakat Prancis bersama Amerika Serikat mendukung perang melawan Kelompok ISIS dan jaringan teroris lainnya. Sementara pihak Amerika Serikat mengakui belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pasca kejadian tersebut, pihak Kepolisian Prancis serta beberapa instansi lain di Prancis melakukan pengamanan super ketat untuk mengantisipasi serangan susulan kembali terjadi oleh Kelompok Militan tersebut. (BBC/AFP/REUTERS/CNN/RTG)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun