[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="CEGAH KORUPSI - Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto memberi keterangan pers di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2014). KPK mengadakan rapat dengan Kementerian Kehutanan, BPK, Kementerian Keuangan, dan lembaga pemerintah lainnya, membahas pencegahan korupsi di sektor kehutanan. (Warta Kota/Henry Lopulalan) "][/caption] JAKARTA, KOMPASIANA - Darurat Untuk KPK !! Begitulah kalimat yang disematkan untuk KPK yang sedang dalam ancaman serius. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap oleh Bareskrim Mabes Polri pada Jumat (23/1) di kediamannya kawasan Depok, Jawa Barat pukul 09:00 WIB. Pihak KPK membenarkan informasi namun saat itu KPK bertanya ke pihak Polri bahwa tidak ada penangkapan. Lalu, Kadiv Humas Mabes Polri Kombes Pol. Ronny Sompie pada jam 11:00 WIB melakukan Konferensi Pers di Bareskrim Polri berikan pernyataan bahwa benar Bambang Widjojanto ditangkap terkait kasus Pilkada Kotawaringin Barat tahun 2010. Ini sungguh mengejutkan, bagaimana tidak. Penangkapan Wakil Ketua KPK yang cukup vokal terhadap penuntasan kasus Korupsi besar di Indonesia menimbulkan pertanyaan besar. Apakah penangkapan ini ada kaitannya dengan penolakan Komjen Pol. Budi Gunawan sebagai Kapolri yang masih menjadi pangkal permasalahan selama ini atau hanya Kasus Pilkada ini saja. [caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad (kanan) bersama Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan terkait penetapan Komjen Pol Budi Gunawan, Selasa (13/1/2015). Komjen Pol Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus rekening gendut di jajaran Mabes Polri. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)"]
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad (kanan) bersama Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan terkait penetapan Komjen Pol Budi Gunawan, Selasa (13/1/2015). Komjen Pol Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus rekening gendut di jajaran Mabes Polri. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)
[/caption] Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, Plt. Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membuka pertemuan rahasia antara Abraham Samad dan Tim Sukses Jokowi terkait Abraham Samad yang semula maju Cawapres Jokowi namun yang dipilih adalah Jusuf Kalla. "Samad mengatakan bahwa Budi Gunawan yang menolak saya jadi Cawapres Jokowi," ucap Hasto meniru gaya bicara Abraham Samad. Lalu, dengan berita ditangkapnya Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Mabes Polri praktis KPK dalam
SOS serta dalam ancaman karena ditakutkan menghalangi proses
hukum kasus Budi Gunawan yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK beberapa pekan lalu. Masyarakat turun pada Jumat (23/1) ini untuk mendukung KPK agar tidak ada "Cicak VS Buaya" jilid 3 terulang kembali serta masyarakat meminta percepat proses Kasus Budi Gunawan agar diselesaikan secepatnya. Mereka mengatakan kejadian ini akan seperti zaman Orde Baru namun dengan gaya paling buruk dari Orde Baru era Soeharto. Kita tidak ingin zaman Orde Baru yang otoriter serta sewenang - wenang terulang kembali di era Demokrasi dan transparansi hukum. Saya mewakili Kompasianer serta masyarakat Indonesia meminta Presiden RI Joko Widodo untuk membuka mata hati serta pikiran untuk menyelesaikan kekisruhan ini serta jangan ada unsur
politik dalam kasus ini serta tidak libatkan elite politik yang tidak berpihak pada pemberantasan Korupsi serta tidak berpihak pada Kepastian
Hukum. Salam Damai Indonesia. #SAVEKPK #IndonesiaDarurat. (
KOMPAS/
TRIBUNNEWS/
RTG) Jakarta, 23 Januari 2014 Yang menulis di Bawah Ini Rolas Tri Ganda Mahasiswa Jurusan Jurnalistik IISIP Jakarta
#SAVEKPK !!!!!Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Catatan Selengkapnya