Kurang “sepele” apa coba kegiatan 5S itu? Saking “sepele”-nya, hingga tak heran bila masih ada yang beranggapan bahwa 5S tak ubahnya kegiatan bersih-bersih atau kerja bakti yang di titahkan oleh Big Boss.
Padahal, 5S itulah pondasi dari berbagai improvement selanjutnya. Saking pentingnya 5S ini, bahkan JARVIS (robot asisten Tony Stark) pun menerapkan 5S di bengkel kerja Tony Stark.
Lihat saja betapa rapi dan tertatanya bengkel tersebut, sehingga mempermudah kerja Tony Stark mengotak-atik dan meng-improve baju zirahnya. Maka wajarlah bila kemudian Tony Stark mampu menciptakan berbagai macam versi zirah Iron Man. Tak lain dan tak bukan, karena 5S yang telah berjalan stabil.
Bayangkan bila JARVIS tidak menerapkan 5S. Bengkel berantakan, tools berserakan, dan oli berceceran.
Bisa-bisa dalam film ini, zirah-zirah Iron Man tak bisa diselesaikan karena Tony tak menemukan obeng dan kunci inggris. Atau bisa jadi, Tony terpeleset saat bekerja, lalu kepalanya terantuk meja. Esoknya, ditengah kepanikan atas aksi teror The Mandarin, surat kabar di seluruh dunia memuat headline:
IRON MAN MATI, TERPELESET OLI!
Inikah Akhir Dunia?
Panji R.
www.pt-integra.ga | www.e-training.ga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H