Mohon tunggu...
Roland David Sunyoto
Roland David Sunyoto Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Built Different, Movies, Love

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Tren Bisnis di Indonesia: Bisnis Start-Up

24 November 2022   23:20 Diperbarui: 24 November 2022   23:24 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: digitaloceanspaces.com

Untuk mendapatkan sebuah angel investor dapat mengikuti lomba business plan, agar sebuah investor menggunakan ringkasan, industri, perusahaan dan produk yang ditawarkan, analisa dan penelitian pasar, ekonomi bisnis, rencana pemasaran, rencana desain dan pengembangan, rencana produksi dan operasional, tim manajemen, rencana keseluruhan, resiko utama, masalah dan asumsi, rencana keuangan, pengajuan penawaran perusahaan, dan lampiran (Setiarini, 2013).

Kini bisnis start-up mulai bermunculan, yang tentu saja dapat membawa keuntungan dan resiko kerugian di saat yang bersamaan. Namun dengan kemampuan angel investor melihat "masa depan", mereka mampu memprediksi bisnis start up apa yang akan membawa keuntungan di tahun tahun mendatang. 

Misalnya saja start up digital. Setelah pandemi covid 19, semua mata tertuju ke start up digital. Mulai dari Blibli, Lazada, Tokopedia dan lain-lain yang memberikan dampak pada perubahan kondisi ekonomi Indonesia.

Kita harus mengetahui strategi efektif agar dapat membuat sebuah bisnis bertahan. Menurut portal analisis data pasar dan konsumen statistika pada tahun 2021 tantangan terbesar bagi bisnis start-up adalah pengelolaan uang. Perusahaan yang terlalu fokus pada pembangunan produk dan pasar dapat lupa akan urusan finansial yang penting. 

Padahal urusan finansial seperti penganggaran dan pengelolaan finansial sangat penting. Selain itu sebuah perusahaan sudah seharusnya memulai melakukan kalkulasi mengenai struktur biaya.

Menurut Surjanto Yasaputera selaku Ketua Dewan Komisioner DSC sebuah start-up adalah perusahaan yang memiliki visi untuk menyelesaikan masalah sosial. Apabila anda ingin memulai start-up sebaiknya melakukan riset tentang industri dan apa yang sedang diperlukan masyarakat. Dengan visi ini start-up dapat bertahan lama. Mental seorang founder yang dibutuhkan adalah mental yang dapat jatuh bangun dan ingin menjadi garda terdepan.

Realita Bisnis Start-up dalam kehidupan sehari-hari

Sebuah proses dalam pembuatan bisnis start-up tidak berbeda dengan seseorang yang ingin membuat sebuah apartemen yang belum jadi, maka dibuatlah denah atau pada jaman sekarang dikenal sebagai gambar 3D.

Dari situ ia akan mencari pendanaan dengan cara menjual kepada masyarakat yang tertarik untuk membeli sebuah ruangan apartemen sebelum apartemen dibangun. Lalu akan ada orang yang membeli apartemen tersebut, yang dipakai sebagai pendanaan untuk membangun apartemen. Dengan itu orang yang membeli tersebut juga mempunyai resiko besar jika apartemen tersebut tidak jadi dibangun.

Di dalam kisah ini seseorang yang membuat sebuah apartemen adalah orang yang mengurus bisnis start-up, orang yang membeli apartemen tersebut adalah angel investor dimana diperlukan untuk pendanaan bisnis start-up nya (apartemen). 

Sedangkan gambar 3D menggambarkan konsep bisnis start-up. Angel investor tentunya memiliki resiko yang sangat tinggi apabila bisnis start-up itu gagal (apartemen tidak jadi dibangun). Dengan itu sebaiknya kita memahami konsep bisnis start-up, persaingannya, dan strateginya dalam sebuah bisnis start-up.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun