Mohon tunggu...
andarita rolalisasi
andarita rolalisasi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Arsitektur

architect, urban planner, house wife

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendampingan Peningkatan Omzet UMKM

11 November 2022   20:25 Diperbarui: 11 November 2022   20:32 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid -- 19 telah menjadi tantangan bagi seluruh negara. Banyak sektor yang mengalami penyesuaian baru untuk dapat bertahan melalui pandemi. Pemerintah di seluruh dunia telah berupaya merespons dengan memberikan kebijakan untuk menekan penyebaran virus tersebut. 

Indonesia juga termasuk negara yang terdampak covid -19. Kebijakan tegas juga diambil oleh pemerintah Indonesia seperti menyarankan untuk melakukan aktivitas dari rumah (bekerja, belajar, beribadah) serta menerapkan kebijakan physical atau social distancing.

Dampak dari pandemic Covid -- 19 merambat ke berbagai sektor salah satunya adalah UMKM (perdagangan). Akibatnya, bisnis, terutama usaha mikro kecil menengah (UMKM), mengalami penurunan permintaan (Nicola dkk, 2020). 

Menyikapi permasalahan tersebut, UMKM harus mendesain ulang strategi bisnisnya untuk bertahan di masa pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan internet. Sejak transisi dari aktivitas bisnis konvensional ke daring maka pemasaran media sosial (PMS) telah mendapatkan perhatian di ranah bisnis saat ini. Namun, tingkat adopsi PMS oleh UMKM tetap rendah karena kurangnya pengetahuan tentang bagaimana memanfaatkan manfaat teknologi.

Maka melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Kewirausahaan Hibah Perguruan Tinggi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Tahun 2022 yang dilakukan oleh Andarita Rolalisasi (Dosen prodi Arsitektur) dan Luvia Friska Narulita (Dosen prodi Teknik Informatika) menggaet 2 mitra pengusaha muda yang merupakan Mahasiswa Arsitektur UNTAG Surabaya. Mitra pertama adalah pengrajin ecoprint dengan nama usaha Keranting yang terletak di Waru, Sidoarjo. Dan mitra kedua adalah pengrajin kerajinan tangan (handycraft) dengan nama usaha Beelovedthings yang berdomisili di Rungkut, Surabaya. Produk yang ditawarkan kedua mitra merupakan hasil tangan sendiri / original handmade.

Singkatnya, Ecoprint merupakan proses menghasilkan jejak daun / bungna pada berbagai media seperti kain, kertas dan kulit. Sebelum menjadi produk fashion Ecoprint pada kain membutuhkan waktu sekitar 2 Minggu dan melalui beberapa tahap seperti Skoring, Mordating, Steam, Oksidasi dan Fiksasi. 

Selain it pemilihan jenis kain yang harus mengandung serat alam seperti katun primisima, primis, dan sutera untuk hasil yang maksimal. Sedangkan mitra ke 2 memiliki produk kerajinan makrame yaitu bentuk suatu kerajinan simpul menyimpul dengan menggarap rangkaian benang pada awal atau akhir suatu tenun, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.

Dalam proses pendampingan ini kedua mitra melakukan beberapa kegiatan untuk mengembangkan bisnis yang digelutinya. Kegiatan tersebut antara lain Survey supplier baik online maupun offline, pembuatan konten untuk platform digital serta  pendampingan domstrasi pemasangan ads / iklan berbayar di sosial media dan E-commerce. Proses pendampingan ini kurang lebih selama 4 bulan terhitung dari bulan Agustus hingga Desember.

Pada proses pendampingan ini mitra melakukan survey ke beberapa supplier baru baik secara online maupun offline. Hasilnya, di E-commerce harga beberapa item jauh lebih terjangkau dibandingka toko offline. Estimasi selisih harga mencapai 25% - 50%. Hal ini dikarenakan mayoritas supplier tangan pertama sudah memiliki akses untuk turut membuka toko di E-commerce sehingga harga bisa lebih ditekan. 

Selanjutnya, mitra membuat konsep terlebih dahulu sebelum posting konten di social media. Pembuatan konten bisa melalui fitur feeds dan insta story di Instagram. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun