Mohon tunggu...
ROLA ARISKA
ROLA ARISKA Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar dimana saja

Berusaha Belajar dari Setiap Pengamatan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Harapan Kepada Menteri PPPA

1 November 2019   11:45 Diperbarui: 1 November 2019   14:55 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak sekali dampak-dampak yang di alami oleh korban, bahkan akan di alaminya seumur hidup. Yang akan terkena dampak dari kekerasan seksual tidak hanya korban, tetapi juga keluarga,  komunitas, dan lingkungan sekitar.

Peristiwa ini tidak bisa dibiarkan tanpa solusi, Indonesia darurat moral. Peraturan harus segera ditegakkan, sumberdaya manusia (SDM) harus ditingkatkan.

Harapan Perempuan dan Anak Indonesia

Dalam Pidato Pertama Presiden Joko Widodo, 20/10/2019 lalu, beliau menyampaikan dalam periode pemerintahan jilid II ini, presiden Jokowi mempunyai 5 (lima) program prioritas, dari lima program tersebut, prioritas utamanya adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM). Presiden menargetkan untuk Membangun SDM yang berkarakter, pekerja keras, dinamis, terampil, mengalami ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pada pemerintahan sebelumnya, pemerintah tampak lebih fokus membangun infrastruktur dibandingkan dengan membangun moral dan karakter bangsa, maka dengan program prioritas utama harapannya pemerintah dapat menciptakan regulasi yang memicu terjadinya peningkatan pembangunan sosial di tengah-tengah kehidupan bangsa yang carut-marut polemik sosial saat ini.

Sebagai kementerian yang berwenang atas pembuatan, pengesahan, pengawasan perihal perempuan dan anak, besar harapan perempuan dan anak Indonesia kepada kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk dapat menciptakan kebijakan unggulan dalam menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun