Setelah berhasil menarik perhatian dunia dengan penyelenggaran Jember Fashion Carnaval (JFC), Kabupaten Jember kini mencoba mengembangkan potensi wisata baru berbasis sektor perkebunan unggulan yakni tembakau. Di daerah ini memang menjadi basis budidaya tembakau sejak era penjajahan Belanda. Bahkan bisa dikatakan sebagai daerah yang berkembang karena kepentingan ekonomi klonial terhadap tembakau.
[caption caption="Kebun Tembakau di Jember"][/caption]
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Jember Sandi Suwardi Hasan kepada para wartawan di Jember, Jawa Timur, Kamis (10/9/2015) mengatakan ada hal unik yang bisa digali di Jember seperti budidaya tembakau. Dari mulai proses panen hingga pascapanen.
[caption caption="Kebun Tembakau di Jember"]
Ia bilang jika wisatawan mancanegara bertangan dari Belanda dan Italia karena tertarik berkunjung ke Jember untuk mengetahui pemrosesan bahan baku rokok dan cerutu tersebut. Ada unsur-unsur edukasi tradisi lokal yang membuat wisatawan tertarik dengan pemrosesan tembakau. “Mereka tertarik apa kehebatan dari para wanita pemetik dan penolah tembakau,” katanya.
[caption caption="Petani tembakau di kebun tembakau di jember"]
Selain itu proses penjemuran tembakau juga menarik untuk dipelajari. Beberapa hal menjadi faktor penentu keberhasilan proses penjemuran tembakau. Ketika proses jemur tembakau sedang berlangsung, maka tanah lapang seperti lapangan sepakbola dan pinggiran jalan raya akan menjadi tempat untuk menghamparkan daun tembakau krosok.
Jember merupakan salah satu daerah penghasil tembakau di Jawa Timur dan mulai dilirik bagi para wisatawan. Salah satu daerah yang banyak dikunjungi adalah Agrowisata Tembakau Besoeki Na Oogst di Kecamatan Ajung. Tembakau ini digunakan sebagai bahan baku cerutu.
Foto oleh : Eko Susanto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H