Mohon tunggu...
Roko Patria Jati
Roko Patria Jati Mohon Tunggu... Dosen - A Scholar Forever

A teacher plus scholar forever...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Guru Bosan Facebook

20 Juni 2012   05:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:45 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tepatnya hari Jumat 2 (dua) bulan yang lalu, 20 April, titik kebosanan terhadap facebook sudah pada klimaksnya dan memerlukan adanya "saluran baru" (new channel).

Sebulan sebelumnya, 15 Maret, memang sudah mulai berkenalan alias mendaftar di kompasiana.com sebagai kompasianer "uculan" atau tidak punya arah. Waktu itu nyasar saat mencari artikel seputar "Andragogi", ketemu seorang kompasianer bernama: Halim Malik (http://www.kompasiana.com/Unik) dengan artikelnya berjudul: "Teori Belajar Andragogi dan Penerapannya". Dari situ kemudian "terpaksa" mendaftar karena menjadi syarat sebuah pertemanan di kompasiana.com.

Lambat laun facebook mulai terpinggirkan dan tergeser oleh kehadiran KOMPASIANA. Kompasiana telah berperan menjadi sebuah "saluran baru" di tengah kejenuhan menjadi seorang FESBUKER. Kebiasaan update status yang tak jelas "jluntrungan" (arah) berubah menjadi kebiasaan memposting tulisan-tulisan bermakna, mulai dari yang terdekat yaitu dunia pendidikan hingga coba-coba menjamah ranah politik, mengasyikkan dan lama-lama jadi menikmati.

Meski demikian, bila dirasa-rasakan, kok kayak ada yang kurang di Kompasiana. Setelah dipikir dan ditimbang, ternyata yang kurang itu adalah "nuansa belajar atau pembelajaran". Di Kompasiana, semua tulisan posting nampak begitu sempurna (perfect) lagi professional, sehingga jauh dari kesan belajar atau proses pembelajaran.

Ditambah lagi, persentase yang sedikit atau jumlah kecil saja dari anggota kompasiana yang adalah pelajar, apalagi sarjana ke bawah. Padahal, sebagai guru selalu saja muncul kerinduan untuk berinteraksi dengan para siswa setiap saat, atau setidaknya terus berada di sebuah dunia yang bernuansa belajar/pembelajaran itu tadi.

Serba Salah: Antara Facebook dan Kompasiana

Banyak siswa berkumpul ria di sebuah jejaring sosial bernama Facebook. Disana mereka meng-update berbagai status yang kebanyakan "sia-sia" dan tidak berorientasi belajar. Terkadang keseret juga para guru sehingga terjebak dalam "kesia-siaan" serupa. Disisi lain, bila dibandingkan dengan Kompasiana, nampaknya para siswa tidak akan sanggup bila harus berdampingan dan bersaing dengan para profesional di bidangnya.

Pertemuan Facebook dan Kompasiana

Dari kebuntuan tersebut, bertemulah pada 2 (dua) bulan yang lalu dengan seorang tetangga yang bisa dibilang praktisi IT dan mengobrol rame perihal isu tersebut. Mungkin kurang tepat bila diistilahkan "pertemuan" facebook dan kompasiana, karena toh hingga detik ini pun belum bisa benar-benar mempertemukannya. Tapi setidaknya muncul kesepahaman untuk mengembangkan semacam "web atau media pembelajaran alternatif" yang di kemudian hari (kemarin,19/6/12) di-'trial'-kan dengan nama: iamlearner.com.

Pendekatan iamlearner.com

Pendekatan yang diterapkan dalam mengembangan iamlearner.com adalah pendekatan "Andragogi". Sehingga, meski masih dalam periode uji coba (trial period), namun pengembangannya akan selalu diupayakan mengarah pada prinsip-prinsip pembelajaran Andragogi. Ada 5 (lima) prinsip-prinsip pembelajaran Andragogi yang dikemukakan oleh Knowles, diantaranya: pembelajaran mandiri (self directed learning), pengalaman belajar (experience of learning), kesiapan belajar (readiness), motivasi, dsb.

Mari Berbagi

Sudah banyak web atau media online yang mengajak kita untuk saling berbagi, dan bahkan keberadaan internet itu sendiri konon adalah "untuk berbagi". Disini kehadiran iamlearner.com diharapkan bisa menjadi sarana berbagi para guru khususnya, ataupun siapa saja para pembelajar pada umumnya, sehingga pada gilirannya dapat memberikan sumbang sih dalam dunia pendidikan ataupun pembelajaran di Indonesia dan juga dunia. So... Ayo berbagi!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun