Mohon tunggu...
Rokhmatus Solicha
Rokhmatus Solicha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Learn, learn, and keep learning:)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Pola/Model Evaluasi Pembelajaran AUD di RA (Raudhatul Athfal) Nurul Alim Surabaya

26 Desember 2022   17:36 Diperbarui: 26 Desember 2022   17:59 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

UU sisdiknas no. 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai berusia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan selanjutnya.

Menurut Suyadi pendidikan anak usia dini adalah sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

Jadi pengertian pendidikan anak usia dini itu sendiri ialah suatu layanan bimbingan belajar yang diberikan oleh lembaga pendidikan baik secara formal maupun nonformal, yang diberikan untuk anak usia dini agar aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan nya tumbuh menjadi ideal.

Kegiatan belajar mengajar anak usia dini dirancang khusus menggunakan metode bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain, karena dari itu anak akan belajar dan mendapatkan banyak pengetahuan maupun pengalaman melalui bermain.

Pada setiap lembaga pendidikan terutama di pendidikan anak usia dini tentunya terdapat adanya penilaian atau evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran ini dilakukan guna untuk mengoptimalkan proses belajar secara berkelanjutan pada anak, seperti perubahan pada aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.

Pada artikel ini, penulis telah melakukan observasi mengenai bagaimana penerapan pola/model penerapan evaluasi pembelajaran disalah satu lembaga pendidikan yang ada di kota Surabaya, penulis melakukan observasi sekaligus melakukan wawancara dengan salah satu guru yang mengajar di RA Nurul Alim yang bertepat di Jl. Tenggumung Baru Indah I No. 6, Pegirian, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya.

Tujuan penulis melakukan observasi dan wawancara ini yaitu untuk mengetahui pemilihan dan penerapan pola/model evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan di RA Nurul Alim.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan di salah satu guru tersebut, bahwa evaluasi pembelajaran yang digunakan di RA Nurul Alim antara lain yaitu:

  • Evaluasi tes formatif, pengetesan ini dilakukan untuk bertujuan memperbaiki proses belajar mengajar guru pada anak yang dijadikan pedoman kepadanya dari yang siswa lakukan saat sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung.
  • Evaluasi tes sumatif, pengetesan ini dilakukan untuk bertujuan menentukan hasil belajar anak didik yang dilaksanakan setelah pembelajaran tersebut selesai.
  • Evaluasi tes diagnostik, tes ini bertujuan untuk menelaah kelemahan siswa yang diimplementasikan guru dalam bentuk tes secara individual kepada anak yang nantinya mampu melihat bagaimana kemampuan atau masalah belajar yang dialami oleh anak didik tersebut. (Ratih Permata, Ahmad 2019: 40).

Kemudian selain 3 jenis evaluasi pembelajaran diatas ternyata terdapat lagi beberapa jenis evaluasi pembelajaran yang digunakan di dalam RA Nurul Alim ini, yaitu:

  • Teknik unjuk kerja, teknik penilaian yang berisi tentang pengamatan aktivitas anak yang telah dilakukannya baik itu tentang pemahaman konsep pembelajaran misalnya menggambar atau pemecahan masalah pada saat membuat kapal dari pelepah pohon pisang/daun-daunan.
  • Teknik hasil karya, teknik penilaian yang berisi hasil berpikir anak berupa bentuk karya nyata yang dapat berupa pekerjaan tangan, karya seni ataupun tampilan anak, seperti: gambar, kolase, dll. Yang dinilai dalam hasil karya ini yaitu bisa dari kerapian, kesesuaian warna pada saat mewarnai, dsb. Dan penilaian ini dilakukan secara harian atau saat diberi tugas membuat karya seni.
  • Teknik portofolio, teknik penilaian yang berisi tentang penilaian pengumpulan koleksi karya pembelajaran anak selama mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelasnya itu sendiri baik dari segi waktu selama per minggu, bulan maupun semester.

Pada RA Nurul Alim ini semua jenis evaluasi rata-rata sudah diterapkan didalam sekolah, beliau menjelaskan bahwa sebuah evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan anak dalam suatu pembelajaran serta mampu meningkatkan kemampuan anak didik tersebut saat pembelajarannya dan meningkatkan segala aspek perkembangan.

Dapat disimpulkan, bahwa evaluasi ini memiliki banyak sekali manfaat yang dapat diambilnya yang bertujuan meningkatkan anak didik serta mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam suatu pembelajaran. Pemilihan dan penerapan evaluasi pembelajaran pada setiap lembaga pendidikan memiliki tujuan yang berbeda-beda, tetapi perlu di ingat bahwa ketika memilih dan menerapkan evaluasi pembelajaran harus dilakukan secara tepat, karena evaluasi pembelajaran tersebut akan berpengaruh dalam proses penilaian pembelajaran berkelanjutan yang dilakukan guru terhadap anak didiknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun