KEKUATAN AQIDAH: MENGATASI KECEMASAN DAN DEPRESI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Penulis: Rokhmatin Gunasir & Khansa Taqiyyah Al Khalishah
Kecemasan dan depresi, dua gangguan kesehatan mental yang semakin marak di masyarakat, telah menjadi momok bagi banyak orang. Keduanya dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari hubungan interpersonal hingga produktivitas kerja. Kecemasan ditandai dengan perasaan khawatir, gelisah, dan takut yang berlebihan, sementara depresi ditandai dengan perasaan sedih, putus asa, dan kehilangan minat dalam kegiatan yang biasanya dinikmati. Namun, di tengah maraknya gangguan mental ini, Islam menawarkan solusi yang efektif: Aqidah. Aqidah, yang berarti keyakinan, merupakan pondasi utama dalam kehidupan seorang muslim. Aqidah yang benar dan kuat akan membentuk pandangan hidup, nilai-nilai moral, dan perilaku seseorang. Aqidah yang kokoh akan memberikan rasa tenang, damai, dan harapan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Kecemasan dan depresi adalah dua gangguan kesehatan mental yang banyak menjangkiti masyarakat dunia, tidak terkecuali masyarakat Indonesia. Al Qur'an ingin menyampaikan bahwa kecemasan dan depresi merupakan emosi terkuat yang mempengaruhi kehidupan manusia. Di samping itu, kecemasan dan depresi mewakili dua kutub waktu di mana kecemasan merupakan emosi negatif manusia yang terkait dengan masa yang akan datang, sedangkan depresi umumnya terkait dengan masa lalu. Islam memandang bahwa kesehatan mental merupakan hal utama yang harus dijaga dan dipelihara demi kesejahteraan dan maslahat umat manusia. Oleh karena itu, menjaga Kesehatan mental merupakan bagian dari ibadah. Al Qur'an memberikan solusi untuk memelihara mental dari gangguan kecemasan dan depresi, yaitu terapi zikir, terapi Al Qur'an dan terapi doa.
Bayangkan sebuah rumah yang dibangun di atas pondasi yang kuat. Rumah itu akan tegak berdiri, kokoh menghadapi badai dan angin kencang. Begitu pula dengan hidup kita. Aqidah yang kuat akan menjadi pondasi yang kokoh bagi jiwa kita, membantu kita menghadapi berbagai cobaan hidup dengan tegar. Dalam Islam, kesehatan mental juga dianggap penting. Al-Quran mengajarkan kita untuk menjaga kesehatan jiwa dengan terapi zikir, terapi Al-Quran, dan terapi doa. Â Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk selalu berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah SWT ketika kita merasa sedih atau tertekan.
Tentu saja, ada banyak faktor yang bisa memicu kecemasan dan depresi. Â Kehilangan orang terkasih, masalah keuangan, tekanan pekerjaan, atau bahkan rasa takut akan hari akhir, bisa membuat kita merasa terpuruk. Â Namun, Allah SWT mengingatkan kita bahwa hidup ini penuh dengan ujian. Â Ujian itu datang untuk menguji keimanan dan kesabaran kita. Di sinilah peran aqidah semakin penting. Â Aqidah yang kuat akan membantu kita memahami bahwa Allah SWT selalu bersama kita, memberikan kekuatan dan pertolongan di setiap langkah kita. Â Keyakinan ini akan melepaskan kita dari rasa takut dan cemas yang berlebihan, serta memberikan harapan dan optimisme untuk menghadapi masa depan.
Kecemasan dan depresi dapat berdampak negatif bagi individu dan masyarakat. Bagi individu, gangguan mental ini dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup, kesulitan dalam hubungan interpersonal, dan bahkan tindakan yang merugikan diri sendiri. Bagi masyarakat, gangguan mental dapat menyebabkan penurunan produktivitas, peningkatan beban kesehatan, dan gangguan stabilitas sosial. Mengingat di zaman sekarang ini masyarakat diberikan berbagai opsi untuk pengobatan penderita gangguan kesehatan mental namun lebih memilih untuk berobat ke dukun atau orang pintar karena masih beranggapan bahwa sakit mental atau sakit jiwa itu dikarenakan adanya gangguan makhluk halus atau sebagainya. Oleh karena itu, sudah seharusnya masyarakat diedukasi tentang kesehatan mental, dan bagaimana cara penanganannya, agar penderita dapat diminimalisir kondisi buruk mentalnya dan masyarakat akan menghilangkan pandangan-pandangan yang tidak sesuai terhadap para penderita gangguan kesehatan mental
Aqidah, sebagai fondasi utama dalam Islam, memegang peranan penting dalam mengatasi kecemasan dan depresi. Aqidah yang benar dan kokoh, yang dibangun di atas dasar Al-Quran dan Hadits yang sahih, memberikan landasan kuat bagi individu untuk menghadapi berbagai tantangan hidup dengan sikap positif dan konstruktif. Aqidah merujuk pada keyakinan mendalam tentang Allah SWT, sifat-sifat-Nya, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan qada' dan qadar-Nya. Aqidah yang benar dan kokoh bukan sekadar pemahaman intelektual, tetapi juga tertanam dalam hati dan jiwa, menjadi pendorong untuk menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Salah satu cara untuk memperkuat aqidah adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah. Â Shalat, membaca Al-Quran, dan berdoa, merupakan cara praktis untuk menenangkan hati dan jiwa. Â Shalat, misalnya, bukan hanya sekadar gerakan fisik, tetapi juga sebuah proses meditasi yang membantu kita fokus dan tenang. Â Membaca Al-Quran akan memberikan ketenangan batin dan inspirasi, sementara berdoa akan membantu kita melepaskan beban emosional dan menemukan ketenangan. Allah SWT mengingatkan kita dalam Al-Quran, "Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (Al-Baqarah: 155). Â Hidup ini memang penuh dengan ujian, Â cobaan yang datang silih berganti untuk menguji keimanan dan kesabaran kita. Â Namun, Allah SWT juga memberikan kabar gembira bagi mereka yang sabar, Â "Dan katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu." Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini, ada kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang sabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (Az-Zumar: 10). Ketika hati kita ditimpa kesedihan, Â Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk berdzikir kepada Allah SWT. Â "Barang siapa yang hatinya tertimpa kesedihan, maka hendaknya dia berdzikir kepada Allah." (HR. At-Tirmidzi). Â Dzikir merupakan obat mujarab untuk menenangkan hati dan jiwa, Â mengingatkan kita akan kebesaran Allah SWT dan melepaskan kita dari belenggu kesedihan.
Aqidah yang benar dan kokoh merupakan kunci untuk mengatasi kecemasan dan depresi. Â Dengan memperkuat keimanan dan hubungan dengan Allah SWT, serta menerima takdir dengan lapang dada, Â seseorang dapat menemukan ketenangan dan damai jiwa. Â Aqidah bukan hanya sekadar keyakinan, Â tetapi juga sebuah kekuatan yang dapat membantu kita melewati masa-masa sulit dan menemukan makna hidup yang lebih dalam. Â Ingatlah, Â Allah SWT selalu bersama kita, Â memberikan kekuatan dan pertolongan di setiap langkah kita.
Pernahkah kamu merasakan dunia seakan runtuh?  Seperti yang dialami Sarah, seorang wanita muda yang kehilangan pekerjaan dan hubungan asmaranya.  Dunianya terasa gelap,  hati  terasa hampa.  Depresi perlahan mencengkeramnya,  membuatnya terpuruk dalam kesedihan. Namun, Sarah tak menyerah.  Ia memutuskan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,  memperkuat imannya.  Ia rajin salat,  membaca Al-Quran,  dan berdoa memohon kekuatan.  Sarah juga aktif membantu sesama,  berbagi kebahagiaan dengan orang-orang di sekitarnya. Seiring berjalannya waktu,  perubahan mulai terasa.  Ketenangan dan harapan perlahan menggantikan rasa putus asa.  Sarah menyadari bahwa Allah SWT selalu bersamanya,  memberikan kekuatan dan pertolongan di setiap langkahnya. Tak lama kemudian,  Sarah mendapat pekerjaan baru yang lebih baik.  Ia juga bertemu dengan seseorang yang istimewa,  dan hubungan mereka berkembang menjadi sebuah ikatan yang penuh kasih sayang.  Sarah merasakan kebahagiaan yang tak terkira,  sebuah hadiah dari Allah SWT atas kesabaran dan keteguhan hatinya.