Mohon tunggu...
Atina Tri R.
Atina Tri R. Mohon Tunggu... -

Matahari kala itu begitu terik, tepat tanggal 29 Desember 1993 seseorang telah diputuskan untuk turut andil menghirup segarnya oksigen di muka bumi ini. Lahir sebagai anak ke 3 dan anak terakhir yang diharapkan selalu diberikan kasih sayang oleh Sang Maha Pemilik Cinta. Nama yang mungkin tidak teratur susunan tata bahasanya, tapi tersirat doa di dalamnya "Atina Tri Rokhmatin" begitulah Bapak dan Ibu memberikan nama. Banyak hal spesial yang belum diketahui olehnya, sehingga banyak waktu yang terbuang untuk mendengarkan musik, melihat film, membaca, dan tidur. Hitam dan Abu-abu terlihat menakutkan tetapi itulah kedamaian abadi menurutnya. Semua makanan dan minuman halal adalah yang terbaik, tetapi terdapat kedamaian dalam lemon tea dengan beberapa ice tube ^_^.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hampa

16 Desember 2014   13:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:13 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Begitu sulit tinta tertoreh

Kosong tak ada yang tersisa

Menanti sebuah kemunculan yang tak terbaca

Samar deret-deret apik masa kelam

Tetap tak terbaca apa katanya

Begitu kaku laku untuk setitik tinta

Segelintur bait-bait tak bermakna

Itupun hanya hampa

Tak ada arti dan tak ada makna

Masih berputar dalam putaran silam yang mencekam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun