Public Trans
Ternyata sudah lama banged aku nggak masuk terminal Bungurasih Sidoarjo-Surabaya. Terasa, sudah lama banget. Layout terminal sudah berubah jauh dari kenangan terakhir dulu dolan naik bis ke Bungurasih. Ke Surabaya-ku dulu (tepatnya kami, saya dan seorang kawan) lebih sering untuk tujuan yang nggak jelas-jelas amat (baca: tujuannya jelas banget, ke Bungurasih). Muqaddimahnya sering begini:
"Nang Suroboyo ayo"
"Ape lapo?"
"Kangen lambene arek terminalan"
"Ayo"
Begitulah. Kami ke Surabaya untuk wisata budaya. Dapatnya bisa seperti ini:
"Pak, numpang tanya, ini kalo tempat buang air dimana ya ?"
"Buang air kecil apa besar?"
"Buang air kecil"
"Kalo buang air kecil itu di sana bisa (sambil nunjuk bunyi toilet di ujung bangunan). Kalo buang air besar jangan di sini, kono nang kali, sing adoh, nek nang kene nggarai banjir ngko (sana ke sungai, yang jauh, kalau di sini bisa menyebabkan banjir)". Air kecil -- air besar dimaknai sebagai jumlah air, bukan istilah untuk kencing dan berak.