Kiai 'Abdullah Umar Semarang tentang santri mengatakan:
Afdholu ummatin nabiyy fil hasyri * man kana yaqro-uhu thulal 'umri
Adim qiro-atan tanal lis-su'ada * ma'isyatan huna wa mawtu syuhada
"Di Mahsyar, tampak sebagai umat terbaik Nabi ketika berbaur, adalah mereka yang aktif baca Qur'an hingga habis umur. Maka, langgengkan nderesmu, kamu akan mendapatkan penghidupan kini, dan mati layaknya syuhada' nanti"
Bagaimana bisa tetap eksis dan tetap menjadi "kiai" di era industri. Ayo memfilsafati tajwid
Idzhar itu artinya jelas, berani menampakkan diri juga. Kumpulan hurufnya ada di Hidayatus Syibyan & di Nihayah Qowlil Mufid
Fadh-hir lada hamzin wa ha-in ha-i * wal 'ayni tsummal ghoyni tsummal kho-i
Akhi, haka 'ilman hazahu ghaoru khosirin
"Mas, (kuasailah) ilmu. Yang punya kemampuan (apapun), tidak akan rugi".
Meningkatkan kompetensi tidak bisa dielakkan. Kata kiai Sholahudin Wahid, tidak ada yang mustahil, semua harus dicoba dulu. Kelak sukses atau tidak, bukan urusan kita, yang penting kita sudah berusaha dan selalu meningkatkan kompetensi. Penyakit orang yang sudah menjadi tokoh di masyarakatnya, apalagi yang menokohkan diri, adalah malas untuk belajar lagi dan lagi
Masyarakat Imam Ahmad ibn Hanbal terheran-heran atas aktifitas beliau hingga bertanya-tanya: