Mohon tunggu...
Rokhaitul Jannah
Rokhaitul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sekretaris Umum HMI Komisariat FITK Korkom Walisongo Semarang

Menulis adalah cara kita meninggalkan jejak bahwa kita pernah hidup di dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Warisan Kartini: Pemberdayaan Kesehatan Perempuan Lintas Generasi

21 April 2024   12:42 Diperbarui: 21 April 2024   12:45 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RA Kartini, sosok yang mampu menginspirasi seluruh perempuan di Indonesia bahkan di dunia. Siapa yang tidak mengenal sosok RA Kartini? Perempuan kelahrian Jepara, 21 April 1879 ini selain masuk kedalam daftar pahlawan nasional juga termasuk aktivis perempuan yang gigih memperjuangkan hak perempuan dengan pemikiran-pemikirannya yang luar biasa.

Salah satu kontribusi terbesar RA Kartini adalah memperjuangkan hak pendidikan bagi perempuan. Dia menentang semua praktik kejadian yang menghambat akses perempuan untuk bisa mendapatkan pendidikan ang layak. Menurut Kartini dengan pendidikan, bukan hanya bisa mengangkat martabat perempuan tapi juga bisa memberi peran bagi perempuan untuk bisa andil dalam pembangunan masyarakat.

Kartini telah mewariskan kepada kita tugas penting untuk senantiasa melanjutkan perjuangannya. Untuk bisa melanjutnya perjuangannya hal yang harus selalu kita jaga adalah kesehatan. Sejak zaman Kartini, perempuan telah melewati segala tantangan dari masyarakat, terutama dalam bidang kesehatan. Kesehatan perempuan adalah hal yang wajib diperhatikan oleh seluruh perempan Indonesia agar mampu berdikari ditengah maraknya perempuan domestik.

Kesehatan perempuan merupakan fondasi utama bagi kemajuan individu, keluarga, bahkan masyarakat secara keseluruhan. Masalah kesehatan perempuan menjadi isu penting yang sering dibahas akhir-akhir ini. Meski demikian, data menunjukkan bahwa masih adanya disparitas yang signifikan dalam akses maupun pelayanan kesehatan antara laki-laki dan perempuan.

Menjaga kesehatan perempuan bukan hanya mengenai kesehatan fisik, namun juga menjaga kesehatan mental dan emosional para perempuan. Misalnya, masalah kesehatan mental perempuan yang sering kali diabaikan atau dianggap tabu padahal hal tersebut dapat memengaruhi kesehatan perempuan secara keseluruhan adalah depresi dan kecemasan.

Tingkat akses layanan kesehatan perempuan yang cenderung rendah menurut data tentunya disebabkan oleh beberapa faktor. Ketidakmampuan finansial, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan, atau bahkan diskriminasi gender dalam akses kesehatan merupakan faktor-faktor terjadinya ketimpangan terhadap akses kesehatan perempuan.

Langkah-langkah konkrit yang perlu diambil untuk meneruskan perjuangan kartini dalam menjaga kesehatan yang pertama adalah meningkatkan aksesibilitas dan ketersediaan layanan kesehatan yang terjangkau bagi perempuan dari berbagai lapisan masyarakat. Selanjutnya, meningkatkan kesadaran tentang betapa pentingnya menjaga kesehatan bagi perempuan. Mengikuti berbagai macam penyuluhan kesehatan seperti kesehatan reproduksi, pencegahan penyakit, ataupun tentang pentingnya perawatan diri.

Dalam meneruskan perjuangan Kartini, perlu diingat bahwa perempuan juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan. Dengan mengambil langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan kesadaran dan akses kesehatan bagi permpuan, kita dapat meneruskan visi Kartini tentang menjadi perempuan yang kuat dan mandiri dalam meraih kesejahteraan dan kemajuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun