Kemampuan untuk memahami dan mendorong orang lain baik secara individu maupun kelompok dikenal sebagai keterampilan hubungan manusia. Kemampuan ini termasuk kemampuan untuk memilih karyawan, membangun dan mempertahankan hubungan yang baik, memahami orang lain, memberi inspirasi dan bimbingan, dan mempengaruhi karyawan baik secara individu maupun kelompok (Iskandar: 2017).Â
Dalam Kurikulum 2013, KD (kompetensi dasar) atau TP (tujuan pembelajaran) yang membentuk keterampilan hubungan manusia ditemukan sebanyak 8 butir. Pada jenjang SD terdapat 5 butir, di jenjang SMP tidak ditemukan KD keterampilan hubungan manusia, dan jenjang SMA terdapat 3 butir. Dalam Kurikulum Darurat ditemukan 7 butir, jenjang SD 6 butir, jenjang SMP tidak ditemukan KD keterampilan hubungan manusia, dan jenjang SMA 1 butir. Sedangkan dalam Kurikulum Merdeka ditemukan 18 butir, jenjang SD 14 butir, jenjang SMP 2 butir, dan jenjang SMA 2 butir. Berikut disajikan KD dan TP beserta contoh pengaplikasiannya berdasarkan kebutuhan dunia kerja.Â
Keterampilan KonseptualÂ
Kemampuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber, serta kemampuan untuk mengatur dan mengintegrasikan semua aktivitas dan kepentingan organisasi atau kemampuan mental untuk menggunakan informasi tersebut dikenal sebagai keterampilan konseptual. Swiderski (2006) menjabarkan bahwa keterampilan analitik umum, daya berpendapat, dan proses berpikir logis dikenal sebagai keterampilan konseptual. Â
Dalam Kurikulum 2013, KD (kompetensi dasar) atau TP (tujuan pembelajaran) yang membentuk keterampilan konseptual ditemukan sebanyak 3 butir, dengan rincian jenjang SD 1 butir, jenjang SMP 1 butir, dan jenjang SMA 1 butir. Dalam Kurikulum Darurat ditemukan 5 butir, dengan rincian jenjang SD 3 butir, jenjang SMP 2 butir, dan jenjang SMA tidak ditemukan. Sedangkan dalam Kurikulum Merdeka ditemukan 17 butir, dengan rincian jenjang SD 10 butir, jenjang SMP 2 butir, dan jenjang SMA 5 butir. Berikut disajikan KD dan TP beserta contoh pengaplikasiannya berdasarkan kebutuhan dunia kerja.Â
Keterampilan DiagnostikÂ
Kemampuan untuk membuat keputusan melalui analisis dan pengujian hakekat suatu kondisi tertentu disebut keterampilan diagnostik. Keterampilan diagnostik juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan secara cepat menemukan sebab yang benar dari suatu situasi tertentu melalui data simpang siur, observasi, dan fakta-fakta. Keahlian diagnostik mengacu pada kemampuan untuk memvisualisasikan respons terbaik terhadap suatu situasi (Pertiwi, dkk., 2017).Â
Dalam Kurikulum 2013, KD (kompetensi dasar) atau TP (tujuan pembelajaran) yang membentuk keterampilan diagnostik ditemukan sebanyak 25 butir, jenjang SD 5 butir, jenjang SMP 8 butir, dan jenjang SMA 12 butir. Pad Kurikulum Darurat ditemukan 13 butir, jenjang SD 4 butir, jenjang SMP 1 butir, dan jenjang SMA 8 butir. Sedangkan pada Kurikulum Merdeka ditemukan 16 butir, jenjang SD 5 butir, jenjang SMP 3 butir, dan jenjang SMA 8 butir. Berikut disajikan KD dan TP beserta contoh pengaplikasiannya berdasarkan kebutuhan dunia kerja.