Mohon tunggu...
roizul hamm
roizul hamm Mohon Tunggu... Penulis - Santri dan mahasiswa Bangkalan

Pemuda iseng dari madura... Suka banget menulis. Suka humor juga. hari tanpa tertawa itu adalah hari yang terbuang.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pantun Belati Pengupas Lamunan Hati

14 November 2017   23:31 Diperbarui: 14 November 2017   23:47 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Menikmati kurma di malam Rabu

Di bawah bunyi petir malam ronda

Akulah nama dari ayah ibu

Yang terlahir sebagai pemuda 

Terlentang biarlah terlentang

Menghirup angin hembusan mendesah

Malam petang tiada bintang

Bukan berarti hati harus pula resah

Sungguh indah bunyi seruni

Membikin diri ini terhasut

Kemelut masalah di hari ini

Bukan pula muka harus kusut

Duduk lah manis beristirahat 

Melihat taman di balik jendela kaca

Saat dirasa dunia sempit dan jahat

Ada Al-qur'an yang siap dibaca

Kaki berlari berbuah lelah

Ambilkan kami secawan madu

Bukanlah diri yang merasa salah

Tapi hati yang terlalu mengadu

Cobalah minum air sumber panda'an

Airnya jernih tiada bernoda

Belajar tersenyum pada cobaan

Bersyukur pada apa yang ada

Tajam belati tajam pula duri

Keras bata keras pula batu

Yakin hati tidaklah sendiri

Allah bersama kita setiap waktu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun