Seperti biasanya hampir setiap bulan Indiscript Creative meluncurkan buku antologi terbaru melalui kelas menulis bukunya. Kali ini buku antologi yang terbit adalah Senyuman di Balik Air Mata dan Pesan untuk Anakku.
Peluncuran buku yang dilaksanakan pada hari Selasa, 3 September 2024 ini dihadiri oleh CEO Indiscript Creative, para penulis buku, editor dan juga para blogger yang bertugas meliput acara tersebut. Peluncuran buku yang dilakukan secara online ini dimulai dari jam 10 pagi hingga jam 12 siang.
Cukup menarik dan menguras air mata karena sebagian penulis menceritakan kisahnya secara langsung sehingga yang hadir dapat merasakan aura yang dibawa oleh penulis secara real. Merasa ikut mengalami apa yang penulis alami.
Kisah Di Balik Buku Antologi "Pesan untuk Anakku"
Terdapat secuil kisah dibalik antologi Pesan untuk Anakku yang mana kita bisa belajar banyak dari pengalaman penulis dengan kisah yang dialaminya. Apa yang kira-kira Anda fikirkan jika anak yang Anda lahirkan tidak memiliki golongan darah yang sama dengan kedua orang tuanya?
Berbagai pikiran negatif tentu akan mencuat mana kala mendengar berita tidak mengenakan dari dokter, setelah mengalami beberapa rangkaian pemeriksaan cek darah. Bagaimana tidak memiliki golongan darah yang sama dengan orang tuanya. Ada apa den gan bayi kita? Seperti itulah kira-kira yang dipikirkan oleh ibu Minarni dalam buku antologi Pesan untuk Anakku dengan kisah "Sebaik-baik Manusia Adalah yang Bermanfaat Bagi Manusia Lainnya."
Dalam kisah ibu Minarni sang anak tidak menderita suatu penyakit atau kelainan, hanya saja sang anak memiliki golongan darah yang cukup langka yaitu Rhesus Negatif. Â Golongan darah ini termasuk jenis golongan darah yang langka, bahkan di dunia. Hanya sekitar 10% di dunia yang memiliki golongan darah jenis ini.
Dari sini sulit bagi ibu Minarni, jika suatu saat nanti anaknya membutuhkan donor darah. Kehati-hatian untuk menjaga sang anak pun semakin meningkat. Apalagi sang anak mengalami ketakutan dengan jarum suntik. Namun, hebatnya sekarang sang anak sudah mampu mengatasi ketakutannya dengan jarum suntik dan menjadi salah satu pendoroh darah di PMI.
Inilah sedikit cuplikan kisah dari ibu Minarni dalam buku antologi Pesan untuk Anakku. Banyak kisah inspiratif lainnya dalam buku ini yang ditulis Oleh hampir 20 orang penulis.
Kisah Inspiratif Senyuman di Balik Air Mata, Antologi Indscript Creative
Tak kalah menariknya dari kisah antologi Pesan untuk Anakku, kisah inspiratif lainnya datang dari Bapak Pembina UMKM dalam buku Senyuman di Balik Air Mata. Kisah ini datang dari ibu Dati yang diceritakan oleh pak Andrisol.
Ibu Dati merupakan seorang pemulung dan menjadi salah satu warga binaan UMKM pak Andrisol. Dahulunya ibu Dati adalah orang yang berkecukupan. Sudah memiliki rumah, motor bahkan mobil. Namun semenjak suaminya sakit, berangsur-angsur semua hartanya dijual untuk pengobatan sang suami. Termasuk rumah yang ditinggali. Beliau menjual rumah hingga harus mengontrak di rumah yang kecil. Tidak berhenti sampai disini, pengobatan suami yang membutuhkan biaya besar pun dan untuk kebutuhan hidup sehari-hari membuat ibu Dati tidak sanggup membayar kontrakan lagi hingga beliau harus pindah. Tidur di emperan dan di teras masjid.
Beliau pun berfikir, pekerjaan apa yang bisa ia lakukan sambil tetap menjaga dan merawat suami. Hingga menjadi pemulung adalah pilihan terbaiknya waktu itu. Namun, jika hanya memulung beliau merasa pendapatannya masih kurang dan waktu buat merawat suami pun tentunya kurang. Hingga beliau berfikir untuk menjadi pengepul barang rosok dari teman-teman pemulungnya.
Selisih Rp 100,00 hingga Rp 200,00 tidak menjadi masalah yang penting dia bisa mendapatkan barang rosok lebih banyak tanpa harus menghabiskan banyak waktu untuk memungutnya dan beliau bisa menjualnya Kembali.
Dengan demikian beliau memiliki banyak waktu untuk menemani dan merawat suami. Ditekuninya pekerjaan ini penuh kesabaran hingga keadaan ekonomi pulih kembali. Pada akhirnya pekerjaan ini pula lah yang mengantarkan beliau pergi ke tanah suci mekah untuk melakukan ibadah umroh.
Kisah ini sungguh inspiratif, bagaimana perjuangan seorang Perempuan, ibu, istri yang bangkit setelah terpuruk. Membangun ekonominya tanpa harus meninggalkan suami dan anak-anak. Berjuang untuk kesembuhan suami dan untuk menghidupi anak-anaknya. Suatu kisah yang didalamnya penuh dengan hikamah bagaimana kita bisa mencontoh kesabaran ibu Dati, perjuangan beliau untuk bangkit dan lainnya. Bahwa di balik hujan ada Pelangi setelahnya.
Inilah salah satu kisah yang ditulis oleh pak Andrisol tentang perjuangan ibu Dati berjuang keluar dari keterpurukan dalam buku antologi Senyuman di Balik Air Mata  dengan kisah beliau yang berjudul "Mau Kaya? Yuk Jadi Pemulung.
Kelas Menulis Indiscript Creative
Indiscript Creative dikenal sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penulisan telah banyak sekali menelurkan penulis berbakat dengan menerbitkan berbagai macam jenis buku. Termasuk salah satunya buku antologi ini.
Indiscript Creative sendiri memang membuka beberapa kelas menulis untuk pemula. Dimana penulis bisa mendapatkan ilmu seputar kepenulisan dan sebagai sarana belajar untuk menulis. Selain itu ada juga beberapa komunitas menulis yang didirikan Indscript Creative seperti Ibu-ibu doyan nulis yang mana komunitas ini merupakan tempat ngumpulnya para penulis untuk berbagi ilmu seputar kepenulisan dan sebagai tempat untuk belajar menulis.
Itulah sepenggal kisah dari buku antologi Senyuman di Balik Air Mata dan Pesan untuk Anakku yang di launcing Indiscript Creative di bulan September ini yang merupakan jebolan dari salah satu kelas yang diadakan oleh Indscript Creative. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H