Mohon tunggu...
Roikhatuz Zaroh
Roikhatuz Zaroh Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Suka membaca novel, suka menulis artikel. Tertarik dengan tema lingkungan, pendidikan, digital marketing, bisnis, saham dan parenting.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Menulis Buku Antologi bersama Indscript Creative

9 September 2024   09:36 Diperbarui: 9 September 2024   10:00 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: foto dokumentasi pribadi

Tak kalah menariknya dari kisah antologi Pesan untuk Anakku, kisah inspiratif lainnya datang dari Bapak Pembina UMKM dalam buku Senyuman di Balik Air Mata. Kisah ini datang dari ibu Dati yang diceritakan oleh pak Andrisol.

Ibu Dati merupakan seorang pemulung dan menjadi salah satu warga binaan UMKM pak Andrisol. Dahulunya ibu Dati adalah orang yang berkecukupan. Sudah memiliki rumah, motor bahkan mobil. Namun semenjak suaminya sakit, berangsur-angsur semua hartanya dijual untuk pengobatan sang suami. Termasuk rumah yang ditinggali. Beliau menjual rumah hingga harus mengontrak di rumah yang kecil. Tidak berhenti sampai disini, pengobatan suami yang membutuhkan biaya besar pun dan untuk kebutuhan hidup sehari-hari membuat ibu Dati tidak sanggup membayar kontrakan lagi hingga beliau harus pindah. Tidur di emperan dan di teras masjid.

Beliau pun berfikir, pekerjaan apa yang bisa ia lakukan sambil tetap menjaga dan merawat suami. Hingga menjadi pemulung adalah pilihan terbaiknya waktu itu. Namun, jika hanya memulung beliau merasa pendapatannya masih kurang dan waktu buat merawat suami pun tentunya kurang. Hingga beliau berfikir untuk menjadi pengepul barang rosok dari teman-teman pemulungnya.

Selisih Rp 100,00 hingga Rp 200,00 tidak menjadi masalah yang penting dia bisa mendapatkan barang rosok lebih banyak tanpa harus menghabiskan banyak waktu untuk memungutnya dan beliau bisa menjualnya Kembali.

Dengan demikian beliau memiliki banyak waktu untuk menemani dan merawat suami. Ditekuninya pekerjaan ini penuh kesabaran hingga keadaan ekonomi pulih kembali. Pada akhirnya pekerjaan ini pula lah yang mengantarkan beliau pergi ke tanah suci mekah untuk melakukan ibadah umroh.

Kisah ini sungguh inspiratif, bagaimana perjuangan seorang Perempuan, ibu, istri yang bangkit setelah terpuruk. Membangun ekonominya tanpa harus meninggalkan suami dan anak-anak. Berjuang untuk kesembuhan suami dan untuk menghidupi anak-anaknya. Suatu kisah yang didalamnya penuh dengan hikamah bagaimana kita bisa mencontoh kesabaran ibu Dati, perjuangan beliau untuk bangkit dan lainnya. Bahwa di balik hujan ada Pelangi setelahnya.

Inilah salah satu kisah yang ditulis oleh pak Andrisol tentang perjuangan ibu Dati berjuang keluar dari keterpurukan dalam buku antologi Senyuman di Balik Air Mata  dengan kisah beliau yang berjudul "Mau Kaya? Yuk Jadi Pemulung.

Kelas Menulis Indiscript Creative

Indiscript Creative dikenal sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penulisan telah banyak sekali menelurkan penulis berbakat dengan menerbitkan berbagai macam jenis buku. Termasuk salah satunya buku antologi ini.

Indiscript Creative sendiri memang membuka beberapa kelas menulis untuk pemula. Dimana penulis bisa mendapatkan ilmu seputar kepenulisan dan sebagai sarana belajar untuk menulis. Selain itu ada juga beberapa komunitas menulis yang didirikan Indscript Creative seperti Ibu-ibu doyan nulis yang mana komunitas ini merupakan tempat ngumpulnya para penulis untuk berbagi ilmu seputar kepenulisan dan sebagai tempat untuk belajar menulis.

Itulah sepenggal kisah dari buku antologi Senyuman di Balik Air Mata dan Pesan untuk Anakku yang di launcing Indiscript Creative di bulan September ini yang merupakan jebolan dari salah satu kelas yang diadakan oleh Indscript Creative.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun