Setelah sukses dengan peluncuran buku sebelumnya Menolak Rapuh dan Melintasi Badai, kali ini sekolah perempuan kembali meluncurkan buku antologi terbaru yaitu Memeluk Ibu dan Pelukan Ayah.
Acara lauching buku dilakukan secara online dan melalui zoom. Dihadiri oleh para penulis buku dari kedua antologi, teh Indari Mastuti selaku CEO Indscript dan yang tidak kalah penting adalah kehadiran para blogger untuk meliput kegiatan launching buku tersebut.
Rundown Acara Peluncuran Buku Memeluk Ibu dan Pelukan Ayah
Peluncuran buku antologi Memeluk Ibu dan Pelukan ayah ini dilaksanakan pada hari senin, 15 Juli 2024 via zoom meeting. Acara dimulai pukul 10.00 WIB dan selesai sekitar 11.45 WIB. Dimana zoom dibuka sebelum acara resmi dimulai. Dibuka 15 menit lebih awal pada pukul 09.45. Adapun rundown acaranya sebagaimana berikut:
09.45 - 10.00 Zoom Dibuka
10.00 - 10.20 Sambutan dari Penyelenggara (Indari Mastuti)
Perkenalan Penulis
Profil penulis diperkenalkan oleh Founder IndiscriptÂ
10.20 - 10.50 Diskusi Buku
Sesi tanya jawab antara MC dan penulis mengenai proses penulisan, isi buku dan inspirasi dibaliknya.
10.50 - 11.10 Pembacaan Kutipan Buku
Penulis membacakan kutipan-kutipan menarik dari buku
11.10 - 11.35 Tanya Jawab Antara Penulis dan Peserta Lainnya
11.35 - 11.40 Sesi Foto Bersama
11.40 - 11.45 Penutup
Kutipan Buku Antologi Memeluk Ibu dan Pelukan Ayah
Sekolah perempuan berhasil kembali menelurkan buku antologi terbaru melalui para penulisnya. Buku Memeluk Ibu dan Pelukan Ayah menjadi buku pilihan yang menceritakan tentang kisah perjuangan Ibu dalam membesarkan, membersamai dan mendidik putra-putrinya.
Begitu juga halnya dengan Buku Pelukan Ayah yang mengajarkan tentang makna kehidupan dan perjuangan didalamnya. Buku ini terinspirasi dari kisah nyata para penulis . Dimana banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita ambil.
Sebagaimana kisah Ibu Indari Mastuti sendiri dengan Ibunya yang sering mengalami perbedaan pandangan sehingga hubungan menjadi renggang. Selanjutnya ada juga kisah yang menceritakan bagaimana menghadapi dan merawat orang tua yang sudah lanjut, ketegaran karena tidak bisa menemani disaat-saat terakhir kehidupan orang tua dan lain sebagainya.
Sedikit kutipan dari buku Pelukan Ayah yang mana pesan dan nasihatnya menjadi pegangan dalam menjalani kehidupan. Pesan yang sedikit, singkat dan padat pun dialami salah satu penulis. "Jangan  Korupsi" singkat padat dan jelas. Pesan ini sangat membekas di salah satu hati penulis sehingga dalam menjalankan pekerjaan dan perannya beliau selalu memegang teguh ajaran Ayahandanya ini.
Selain itu juga ada penulis yang melihat dan belajar cara Ayah mereka berjuang keras untuk menjamin pendidikannya agar nanti mendapatkan penghidupan yang lebih layak. Secara tidak sadar juga ada penulis yang mengakui jika pola pikir dan cara memimpinnya sama dengan apa yang Ayahnya lakukan.
Sedikit kutipan dari kedua buku Antologi tersebut, diharapkan siapapun yang membacanya dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang ada didalamnya. Bisa menginspirasi, memberi kekuatan satu sama lain tanpa harus terikat jarak dan waktu serta berbagi pengalaman merupakan salah satu tujuan mengapa buku ini ditulis.
Lantas, berapakah harga buku ini dan bagaimana cara untuk mendapatkannya?
Berbicara soal harga, buku Pelukan Ayah bisa didapat dengan harga yang masih terjangkau yaitu Rp 129.000,- dengan spesifikasi 156 halaman, soft cover, laminasi doff dan berat sekitar 250 gram. Buku ini dipersembahkan untuk para ayah, kepada lelaki yang mengejawentahkan cinta dalam senandung perjuangan. Meminta maaf dan juga berterima kasih.
Adapun untuk buku Memeluk Ibu, juga bisa didapat dengan harga Rp 129.000,- Â dengan estimasi berat yang sama yaitu 250 gram dan laminasi doff. Buku ini mengajak para pembacanya untuk merenungi makna kasih sayang seorang Ibu dan pentingnya menghargai setiap momen kebersamaan dengan orang tua dan orang-orang terkasih lainnya.Â
Mengenal Sekolah PerempuanÂ
Sekolah Perempuan menjadi salah satu tempat atau tujuan bagi para penulis baik pemula maupun profesional untuk menulis buku. Banyak sekali karya yang telah diterbitkan oleh Sekolah Perempuan. Sekolah ini didirikan oleh Indari Mastuti sebagai wadah bagi para penulis untuk belajar menulis dan menerbitkan buku hasil karyanya. Baik buku antologi maupun buku solo.
Berkat adanya sekolah perempuan ini, banyak  penulis-penulis baru yang bermunculan dengan hasil karya terbaik mereka. Adanya berbagai macam kelas menulis, bimbingan dan pendampingan dalam menerbitkan karya menjadi salah satu daya tarik tersendiri untuk bergabung dengan sekolah perempuan.
Inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa banyak perempuan yang ingin ikut belajar menulis di sekolah perempuan. Meski banyak di dominasi oleh kaum hawa bukan berarti laki-laki tidak bisa ikut dalam menulis dan menerbitkan karya.
Seperti dalam antologi Pelukan Ayah dimana ada bapak Budi Hanoto, bapak Yunus dan lainnya yang menjadi salah satu penulis buku antologi Pelukan Ayah. Sekolah perempuan mengajak kepada semua penulis untuk berani menampilkan karya mereka sebagai sarana edukasi, berbagi, menguatkan bagi sesama.
PenutupÂ
Demikianlah sedikit kutipan dari buku Memeluk Ibu dan Pelukan ayah jebolan Sekolah Perempuan. Semoga kita dapat mengambil banyak hikmah dan pembelajaran didalamnya. Bagi teman-teman yang berminat untuk belajar menulis dan menerbitkan buku bisa bergabung dengan sekolah perempuan Indiscript Creatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H