Selain itu juga ada penulis yang melihat dan belajar cara Ayah mereka berjuang keras untuk menjamin pendidikannya agar nanti mendapatkan penghidupan yang lebih layak. Secara tidak sadar juga ada penulis yang mengakui jika pola pikir dan cara memimpinnya sama dengan apa yang Ayahnya lakukan.
Sedikit kutipan dari kedua buku Antologi tersebut, diharapkan siapapun yang membacanya dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang ada didalamnya. Bisa menginspirasi, memberi kekuatan satu sama lain tanpa harus terikat jarak dan waktu serta berbagi pengalaman merupakan salah satu tujuan mengapa buku ini ditulis.
Lantas, berapakah harga buku ini dan bagaimana cara untuk mendapatkannya?
Berbicara soal harga, buku Pelukan Ayah bisa didapat dengan harga yang masih terjangkau yaitu Rp 129.000,- dengan spesifikasi 156 halaman, soft cover, laminasi doff dan berat sekitar 250 gram. Buku ini dipersembahkan untuk para ayah, kepada lelaki yang mengejawentahkan cinta dalam senandung perjuangan. Meminta maaf dan juga berterima kasih.
Adapun untuk buku Memeluk Ibu, juga bisa didapat dengan harga Rp 129.000,- Â dengan estimasi berat yang sama yaitu 250 gram dan laminasi doff. Buku ini mengajak para pembacanya untuk merenungi makna kasih sayang seorang Ibu dan pentingnya menghargai setiap momen kebersamaan dengan orang tua dan orang-orang terkasih lainnya.Â
Mengenal Sekolah PerempuanÂ
Sekolah Perempuan menjadi salah satu tempat atau tujuan bagi para penulis baik pemula maupun profesional untuk menulis buku. Banyak sekali karya yang telah diterbitkan oleh Sekolah Perempuan. Sekolah ini didirikan oleh Indari Mastuti sebagai wadah bagi para penulis untuk belajar menulis dan menerbitkan buku hasil karyanya. Baik buku antologi maupun buku solo.
Berkat adanya sekolah perempuan ini, banyak  penulis-penulis baru yang bermunculan dengan hasil karya terbaik mereka. Adanya berbagai macam kelas menulis, bimbingan dan pendampingan dalam menerbitkan karya menjadi salah satu daya tarik tersendiri untuk bergabung dengan sekolah perempuan.
Inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa banyak perempuan yang ingin ikut belajar menulis di sekolah perempuan. Meski banyak di dominasi oleh kaum hawa bukan berarti laki-laki tidak bisa ikut dalam menulis dan menerbitkan karya.
Seperti dalam antologi Pelukan Ayah dimana ada bapak Budi Hanoto, bapak Yunus dan lainnya yang menjadi salah satu penulis buku antologi Pelukan Ayah. Sekolah perempuan mengajak kepada semua penulis untuk berani menampilkan karya mereka sebagai sarana edukasi, berbagi, menguatkan bagi sesama.
PenutupÂ
Demikianlah sedikit kutipan dari buku Memeluk Ibu dan Pelukan ayah jebolan Sekolah Perempuan. Semoga kita dapat mengambil banyak hikmah dan pembelajaran didalamnya. Bagi teman-teman yang berminat untuk belajar menulis dan menerbitkan buku bisa bergabung dengan sekolah perempuan Indiscript Creatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H