Mohon tunggu...
Roiyul Mufidah
Roiyul Mufidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama yang kerap lupa diingat, tetapi abadi terikat. Aku adalah sang Panda insomnia yang selalu bermimpi di kala malam tiba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketukan Rindu

13 April 2022   02:40 Diperbarui: 20 April 2022   14:00 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pixabay.com (free)

Malam ini sepi sunyi
Rintihan yang dulu tiada lagi
Lirihan sendu telah hilang kini
Gelas kosong kini mengganti
Aku diam tatap pilu satu kursi
Bibirku kelu, lelah tangisi hari

Kutatap pintu itu satu arah
Kakiku berat untuk melangkah
Ketuk pelan tanganku payah

Ayah…

Bisikku serak campur rindu
Sayatan hati terasa bertalu-talu
Berlian mata aliri pelan pipiku

Perlahan pintu kubuka
Tak ada insan dalam sana
Tak ada suara yang kucinta
Tangisan kembali bernyawa

(Malang, 4 April 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun