Tindakan berbicara lebih lantang daripada kata-kata atau dalam Bahasa Inggris “Action Speak Louder Than Words”
Kalimat ini adalah ungkapan yang menyatakan bahwa tindakan kita lebih berpengaruh dari pada kata-kata.
Saya jadi ingat satu kutipan menarik yang pernah saya baca dari sebuah Buku Kepemimpinan. Bunyinya demikian, “People may hear your words, but they feel your attitude”.
Quotes/Kutipan ini lahir dari seorang pria yang bernama John C Maxwell.
Dia berasal dari negara Paman Sam, kita tahu bahwa beliau adalah seorang motivator terkenal, konselor, seorang trainer dalam kepemimpinan, seorang CEO dalam Perusahaan dan juga seorang penulis.
Dia telah banyak menyumbangkan pemikiran pada masyarakat Amerika dan juga dunia, mengenai gaya kepemimpinan yang patut diteladani. Kita tahu bahwa buku-buku yang ditulis (khususnya buku-buku mengenai kepemimpinan) oleh beliau selalu menjadi buku terlaris dan sudah terjual jutaan copy, dan telah diterjemahkan ke beberapa bahasa, termasuk Indonesia.
Kutipan “People may hear your words, but they feel your attitude” merupakan salah satu kutipan yang erat kaitannya dengan kepemimpinan, atau ditujukan untuk seorang Pemimpin.
Dalam bahasa Indonesia, jika diterjemahakan kira-kira bunyinya seperti berikut: Oranglain mungkin mendengar suara anda, tetapi mereka merasakan sikap anda.
Membaca kutipan dari Pak Maxwell, dan melihat kemeriahan berita di dunia politik yang masih hangat dibicarakan. Saya jadi tertarik untuk menghubungkan atau sedikit mengkait-kaitkan kutipan diatas dengan situasi tersebut.
Seorang teman saya, yang merupakan salah satu pendukung dari koalisi apapun, yaitu koalisi yang salah satu slogannya kira-kira berbunyi seperti ini “kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi!”, dia pernah bilang bahwa dia menyesal atas pilihannya.
Jika kita melihat kilas balik, atau runtutan peristiwa, tidak usah terlalu jauh kebelakang, di tahun ini saja, mulai dari kampanye DPD/DPR, Kampanye Pilpres, Hasil Quick Count, Sidang Keputusan Hasil Pilpres, Gugatan Sidang Hasil Pilpres, UU Pilkada, Sidang Paripurna DPR, sampai yang terbaru, Ketua MPR dengan paketnya, lalu dikaitkan dengan kutipan pak John, mungkin, kalau saya seperti dia, saya pun akan merasa menyesal.
Kita tahu selama ini memang slogan-slogan dan kata-kata manis, janji-janji indah sudah dilontarkan dan masih sering diucapkan, dalam beberapa peristiwa oleh koalisi apapun. Saya enggak tau apakah hal tersebut bermaksud agar mendapat perhatian rakyat, guyonan saja, atau khilaf?
Namun, menurut saya, nda usahlah ngumbar-ngumbar omongan lagi lah, kan udah lewat juga waktunya. Bukan zamannya lagi mengumbar, ga usah pencitraan juga, lagian apa gunanya? Toh kami, masyarakat awam, rakyat Indonesia hanya melihat kenyataan yang terjadi.
Kalau cuma sekedar slogan dan kata-kata yang dirangkai saja buat apa? Percuma! Siapa yang ga bisa? Jangankan bapak yang pinter rektorika. Jurnalis, sastrawan, pujangga atau kompasianer sekalipun saya rasa bisa melahirkan kata-kata atau slogan-slogan yang jauh lebih bagus dan lebih menarik.
Coba deh berguru pada Pak Maxwell, bukankah teori beliau tentang kepemimpinan sangat rasional, sangat masuk akal dan patut diteladani.
Lebih baik kita perbaiki sikap, responlah segala sesuatu dengan sikap positif, bijak, legowo saja, ayo sama-sama kerja buat Persatuan Indonesia biar kita jadi hebat!
Biar negara ini maju, berbudaya dan berbudi pekerti luhur, berintegritas, berpendidikan, berwawasan luas, sejahtera, adil dan makmur…amin…
Hanya sekedar catatan harian, hanya opini, dari masyarakat awam, yang cinta damai, dan persatuan Indonesia, dan jempol buat kutipannya pak Maxwell!
Loved - 09102014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H