Mohon tunggu...
Roisul
Roisul Mohon Tunggu... Guru - Kunjungi tulisan saya yang lain di roisulhaq.blogspot.com saat ini sedang menjadi Guru demi mendidik, mencerdaskan anak bangsa.

Menulis tak harus menunggu galau~

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kampung Tangguh Jadi Kunci Malang Raya Tak "Remidi" PSBB?

19 Juni 2020   14:22 Diperbarui: 19 Juni 2020   15:05 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampung Tangguh  di Desa Sitirejo juga tak kalah bagusnya yaitu di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Di desa ini melakukan pemeriksaan pendatang, sudah sangat baik. Bahkan saat lebaran kemarin pendatang yang nekat bersilaturahmi akan di usir oleh satgas covid19.

Bantuan sosial berupa sembako meman menjadi tumpuan warga terdampak covid19, yang menarik, warga kampung ini bersama-sama mengumpulkan beras dan disimpan di lumbung pangan. Bagi warga yang terdampak Covid 19, bisa mengambil beras secukupnya secara gratis.

Sudah lebih dari 80 lebih kampung tanggung di Malang raya, kampung tangguh ini dibina oleh perguruan tinggi di  Malang, kampung tangguh menginisiasi warganya untuk tanggap dalam menghadapi bencana. Setiap kampung tangguh menyediakan lumbung pangan, tak hanya beras di lumbung pangan tersebut, stok sembako disediakan.

Kampung Tangguh tak Jamin Penerapan New Normal

Meski mempunyai kampung tangguh mandiri tidak menjadi jaminan Malang raya untuk menuju new normal, masa PSBB transisi berakhir pada 14 Juni lalu, namun hingga sekarang pemerintah daerah belum menerapkan new normal. Walikota Malang menyebut kita sekarang berada dalam fase adaptasi new normal atau dikenal dengan istilah adaptif new normal.

Dibutuhkan kerjasama semua pihak untuk mewujudkan new normal Malang raya, karena keberhasilan tidak bisa hanya diukur dari adanya kampung tangguh. Jika kampung yang lain malah ada kasus positif kasus makan new normal sulit terwujud di Malang raya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun