Belakangan sejak di katantina di rumah, saya jadi suka nonton TV.Â
Biasanya nonton TV jika ada sepak bola nonton Gojek Liga 1 atau begadang sampek pagi demi nonton liga Champions.
Bukan apa-apa, simpang siur dan kebingungan penularan Covid 19 di medsos dan WAG makin bikin pusing.
Belum lagi keanehan orang-orang yang saling curiga dengan orang lain dikit-dikit pakai hand sanitizer. Bikin kesel aja
Sejak Pandemi ini berlangsung, sedikit banyak dengan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah berupa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjelang hari raya idul fitri menimpulkan persoalan baru.
Pusat perbelanjaan yang nakal masih suka kucing-kucingan dengan petugas, pembeli baju suka semakin banyak. Tak bisa dibendung.
Akhirnya, win win solusi petugas menutup paksa toko dan mall. Dan masyarakat diminta untuk membeli secara online.
Balik lagi ke berita di TV, menteri Kesehatan Republik Indonesia menginstruksikan gagasan "New Normal" gagasan yang tidak baru tentungnya sudah ada beberapa negara yang mencoba New Normal seperti Jerman, China.
Sudah memperbolehkan industri dan pertokoan untuk beroperasi tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat.
New Normal bagi saya adalah respon pemerintah terhadap kritikan pelaksanaan PSBB yang tidak berjalan mulus.Â