Mohon tunggu...
Roisul
Roisul Mohon Tunggu... Guru - Kunjungi tulisan saya yang lain di roisulhaq.blogspot.com saat ini sedang menjadi Guru demi mendidik, mencerdaskan anak bangsa.

Menulis tak harus menunggu galau~

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Patrol, Ngabuburit, Bukber Nasibmu Kini

26 April 2020   19:15 Diperbarui: 26 April 2020   19:19 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Saat bulan ramadan seperti ini, tak hanya makanan khas macam kurma, kolak,es buah yang  ada, tapi ada juga beberapa kegiatan yang hanya dilakukan selama di bulan Ramadhan.

Patrol--orang-orang biasa menyebut obrog-obrog adalah membangunkan orang sahur saat bulan Ramadhan menjadi tradisi rutin yang hanya ada di bulan Ramadhan. 

Biasanya kegiatan ini dilakukan dengan menabuh bedug dan gendang berkeliling kampung atau perumahan sambil berteriak "sahur.. sahur"

Jika dikaji dari nilai sosial patrol mempunyai beberapa manfaat

Pertama, Dengan membangunkan keliling kampung, kita bisa meminimalkan resiko orang lupa makan sahur. 

Kedua, lantunan lagu saat Patrol menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak, sehingga akan memotivasi mereka untuk segera bangun tanpa susah-susah bagi orang tua untuk membangunkannya.

Ketiga, patrol bisa menjadi pengingat bahwa kita sedang di bulan suci ramadhan, sehingga ruh bulan suci ini tetap membara. Dan juga menjadi kesempatan bagi manusia untuk selalu tertib melaksanakan sunnah-sunnah puasa.

Selain patrol, ngabuburit dan bukber juga dilarang dengar-dengar nekat mengadakan bukber akan kena dendam 100 juta.

Apalagi ngabuburit kegiatan yang dilakukan untuk washting time sambil nunggu waktu magrib, Ramadan kini tak lagi sama.

Baik ngabuburit maupun bukber masih bisa tergantikan dengan keluarga di rumah. Toh, secara esensi sama. Nunggu waktu magrib bisa kita lakukan dalam skala kecil dengan keluarga di rumah,

Demikian pula dengan Bukber, buka bersama dengan keluarga setidaknya juga tak akan merubah arti bukber tersebut. Hanya saja feelnya yang beda. Tak apa, demi memutus mata rantai penyebaran corona patutlah kita menjadi warga negara yang baik dengan mematuhi anjuran-anjuran pemerintah.

Memperbanyak sedekah di bulan ramadan dengan cara membagi-bagikan ta'jil maupun mengadakan saur on the road juga tak bisa seperti dulu lagi. 

Berbagi di bulan suci sebagai gantinya bisa kita siasati dengan berdonasi baik secara online maupun kita berbagi dengan kerabat atau tetangga yang terkena virus corona.

Ramadan tahun ini memang beda. Tradisi-tradisi tahunan di bulan ramadan kini tak lagi ada.

Apapun kondisinya sebagai manusia patutlah kita selalu belajar untuk bisa beradaptasi di semua kondisi. Karena pada hakekatnya entah, sedang dalam pandemi atau tidak kita harus selalu berusaha menjalankan sunnah-sunnah ibadah puasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun