Mohon tunggu...
Roisul
Roisul Mohon Tunggu... Guru - Kunjungi tulisan saya yang lain di roisulhaq.blogspot.com saat ini sedang menjadi Guru demi mendidik, mencerdaskan anak bangsa.

Menulis tak harus menunggu galau~

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

WFH Harusnya Membuat Guru Makin Produktif

10 April 2020   18:17 Diperbarui: 10 April 2020   18:27 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Work from home (WFH) , rasanya bukan kosa kata aneh sekarang sejak covid19 melanda, wfh "memaksa" kita untuk bekerja dari rumah.

Tentu saja bekerja di manapun yang menjadi tolak ukur keberhasilan adalah produktivitas. 

Mau disokong alat secanggih apapun jika sumber daya manusianya lebih suka konsumtif maka hasilnya akan biasa-biasa saja.

Bagi anda yang berprofesi sebagai guru bersyukurlah. Mengapa demikian? 

wfh (harusnya) bisa membuat kita makin produktif jika dilakukan dengan bijak, karena dengan wfh kita akan 'dipaksa' untuk menyiapkan bahan ajar, tugas sampai rubrik penilaian yang kadangkala lupa tertumpuk tugas-tugas yang lain. 

Tapi harus tahu batasan, bisa jadi wfh hanya menjadi ajang lempar tangan, ujungnya siswa hanya akan mendapat tugas yang bertumpuk-tumpuk tanpa adanya bimbingan belajar.

Secara sederhana produktif dapat diartikan mampu menghasilkan/memproduksi sendiri. dalam KBBI juga disebutkan arti produktif : mendatangkan (memberi hasil, manfaat, menguntungkan). 

Lawan kata produktif adalah konsumtif yang artinya sebaliknya atau ada juga yang mengartikan bergantung pada hasil produksi pihak lain.

Lalu apa saja kegiatan yang membuat guru produktif saat wfh. Berikut ulasannya:

Membuat Materi

Dalam konteks ini produktifitas guru sedang diuji, karena biasanya dalam kegiatan belajar mengajar tatap muka bisa guru dapat memberikan materi "seadanya", 

Maksudnya memberikan materi secara spontan tanpa harus merencanakan terlebih dahulu karena memang sudah hafal ya itu yang diajarkan tiap tahun sama.

Dengan media belajar atau tanpa media, tanpa model dan metode yang aneh-aneh juga pembelajaran tatap muka akan tetap berjalan. Toh, siswa sebagai  objek belajar mempunyai banyak celah untuk dibahas di kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun