corona yang muncul di awal tahun tak kunjung hilang hingga saat ini. Bahkan kini virus tersebut telah mewabah ke Indonesia, terbaru Menteri dalam negeri bapak Tito Karnavian diindikasikan terkena virus tersebut namub belakangan stafsusnya membuat penyataan bahwa pak Tito negatif covid19.
Dunia memang sedang diuji. Betapa tidak virusDi berbagai daerah juga menyatakan untuk melock down daerah yang tersuspect covid19. Kegiatan menjadi terbatas.
Pun tak terkecuali juga dunia pendidikan merasakan dampaknya. Terbaru melalui surat Gubernur Jawa Timur, pemerintah daerah menyatakan untuk sementara kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah atau secara daring (online)
Bagi kami sebagai sekolah yang penyelenggarakan ujian nasional ini adalah tantangan besar yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab oleh karena itu sekolah merespon cepat hal ini dengan melakukan bebeapa langkah.
Cuci Tangan ketika datang di sekolah
Hal ini dilakukan agar peserta ujian steril sebelum masuk ke dalam ruangan. Serta mengikuti instruksi dari pemerintah dan himbauan dari WHO dan UNICEF dalam upaya pencegahan menularnya virus corona.
Menyediakan sabun cuci tangan
Sabun cuci tangan  dapat mencegah kuman, hal ini dilakukan untuk meminimalisir adanya virus corona. Sebenarnya akan lebih bagus kalau ada hand sanitizer namun barang tersebut mengalami kelangkaan sekarang hingga tidak bisa disediakan oleh sekolah.
Tidak bersalaman
Salim/bersalaman sudah menjadi kebiasaan di lingkungan sekolah. Bahkan sebenarnya kami sudah mempunyai standart operasional prosedur (SOP) ujian nasional dimana peserta harus berbaris di depan kelas, masuk satu persatu kemudian bersalaman dengan pengawas dan proktor setelah itu baru mereka menempati kursi masing-masing dan bersiap melaksanakan ujian.
Demi menghindari dan mewaspadai segala kemungkinan maka standart tersebut dihilangkan.Â
Bagi siswa sakit wajib memakai masker
Siswa yang sakit sangat berpotensi untuk terkena virus tersebut. Apalagi bagi siswa yang paikoginya sedang tertekan oleh ujian kemungkinan besar daya tahan tubuhnya yang rendah akan rentan terkena virus.
Oleh karenanya kami memastikan tidak ada siswa yang sedang sakit. Untuk menjaga agar ujian tetap berlangsung kondisif dan tertib.
Membawa Alat Tulis Sendiri
siapa sangka virus corona akan sampai ke Insonesia lebih-lebih sampai ke daerah kami. Untuk memastikan bahwa sekolah bukan tempat penyebaran virus corona maka peralatan yang biasanya disediakan oleh sekolah kali ini tidak bisa digunakan karena bulpoin yang disediakan digunakan juga oleh siswa lain. Untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut maka sekolah mewajibkan siswa untuk membawa alat tulis sendiri.
Setelah Ujian Siswa diminta Langsung Pulang
Himbauan ini terdengar lumrah-lumrah saja, jika belum ada virus corona selain agar mereka mempersiapkan diri untuk ujian besok anjuran untuk langsung pulang adalah cara agar mereka aman dari kontak/komunikasi dengan banyak orang.
Demikianlah cara kami menjaga diri agar tidak terkena wanah virus corona. Cara tersebut adalah upaya kita agar ujian nasional yang tetap berjalan dalam kubangan berita lock down daerah-dawrah yang terkena virus ini dapat tetap berlangaung dan tidak ada lingkungan sekolah yang terjangkit covid19.
Bagi kami hingar binar ramai pemberitaan virus corona memang perlu disikapi dengan bijak. Â Apalagi dunia punya hajat besar sekarang sedang melaksanakn ujian nasioanal yang tahun ini pasti akan mengalami evaluasi besar-besaran.
Ujian Nasional selalu memberi ketakutan bagi siswa jika dulu mereka takut tidak lulus, kini mereka dibayangi oleh penyebaran penyakit.
Terakhir bagi kami yang ada di dunia pendidikan mengajarkan hidup bersih sebenarnya sudah menjadi kebiasaan apalagi budaya hidup bersih juga ada dalam kajian ilmu penjaskes. Amak-amak juga sudah diajarkan sejak kecil baik oleh guru maupun orang tua dan lingkungan sekitar.
Harapan terbesar kami tidak ada satupun siswa yang terkena virus corona serta semua elemen sekolah juga tidak ada yang terjangkit virus tersebut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H